Efek Dari Perempuan yang Miliki Hubungan Baik Dengan Sang Ibu

Perempuan yang memiliki hubungan baik dengan sang ibu, akan lebih mudah dalam mengurus dan membesarkan sang buah hati di kemudian hari.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Okt 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2014, 19:30 WIB
Ibu dan Anak
Perempuan yang memiliki hubungan baik dengan sang ibu, akan lebih mudah dalam mengurus dan membesarkan sang buah hati di kemudian hari.

Liputan6.com, Jakarta Perempuan yang sejak kecil memiliki hubungan yang baik kepada sang ibu, akan lebih mudah dalam mengurus dan membesarkan sang buah hati di kemudian hari.

Untuk membuktikannya, para peneliti mengambil sampel darah dari dua golongan perempuan, yang mengaku memiliki hubungan tidak harmonis dengan sang ibu, dan perempuan yang mengaku sepanjang hayatnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan wanita yang telah berjuang mengandung, melahirkan, dan membesarkannya.

Hasilnya, perempuan yang kerap bersetegang dengan ibu kandungnya sendiri, telah memengaruhi kerja dari hormon oksitosin yang dimilikinya. Sedangkan perempuan yang merasa adem ayem saja dengan sang ibu, mampu mengikat emosional dengan sang buah hati.

Chair of Infant, Child, and Adolescent Psychiatry, Professor Valsamma Eapen, mengatakan, hormon oksitosin yang disebut sebagai hormon cinta ini memicu respons dari dopamin di otak, yang mampu mempromosikan ikatan emosional sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Pada bayi, lanjut Profesor yang berasal dari University of New South Wales, ikatan yang baik mampu menetapkan jalur oksitosin seumur hidup yang jika terganggu akan memengaruhi hubungan di masa depan dari anak itu sendiri.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (3/10/2014), penelitian yang menunjukan bahwa perempuan yang memiliki hubungan baik dengan sang ibu akan lebih mudah dalam mengurus dan membesarkan sang buah hati,  telah diterbitkan dalam jurnal bergenggsi PLoS ONE

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya