Makan Apel Tiap Hari Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Sebuah penelitian terbaru dari Food Chemistry menemukan, buah apel bisa membantu menurunkan berat badan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Okt 2014, 11:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2014, 11:30 WIB
Makan Apel Tiap Hari Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Sebuah penelitian terbaru dari Food Chemistry menemukan, buah apel bisa membantu menurunkan berat badan.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda bertanya-tanya adakah makanan yang enak tapi bisa membantu berat badan, jawabannya ada. Sebuah penelitian terbaru dari Food Chemistry menemukan, buah apel bisa membantu menurunkan berat badan.

Seperti dikutip Prevention, Kamis (16/10/2014), buah apel memiliki senyawa yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus sehingga membantu Anda yang sedang berdiet.

Cara kerjanya? Peneliti menuturkan, serat dan senyawa polifenol pada apel akan difermentasi dalam usus besar hingga menghasilkan bakteri baik. Jika Anda mengonsumsinya setiap hari, maka bakteri baik akan melawan bakteri jahat yang tumbuh subur jika Anda mengonsumsi junk food.

Penulis utama studi, ilmuwan Giuliana Noratto mengatakan, keseimbangan mikroba ini bisa mengurangi peradangan kronis yang meningkatkan risiko obesitas, dan membuat perasaan kenyang dalam waktu lama sehingga mencegah makan berlebihan.

"Penderita obesitas itu memiliki kelainan di usus. Jadi kita mau mengubah bakteri usus melalui apa yang kita makan, sehingga dapat membantu mencegah kenaikan berat badan. Dalam studi ini, kami menguji coba tikus obesitas yang diberi makan senyawa apel dan dia berhasil ramping," kata Noratto.

Meski begitu, peneliti menilai, jenis apel yang Anda makan juga mempengaruhi. "Pilihlah yang mengandung banyak serat dan polifenol. Tapi tidak untuk buah apel yang telah diolah dalam pie."

Penelitian ini tentu langkah besar bagi seseorang yang sedang berdiet. Apalagi sebelumnya peneliti menemukan apel baik dikonsumsi karena bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko stroke, diabetes, kolesterol tinggi , dan penyakit kardiovaskular.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya