Musik Klasik Bikin Cerdas Bayi, Itu Mitos

Orangtua jangan mendengarkan musik klasik kepada janin yang ada di kandungan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Nov 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 13:00 WIB
Ubah Perut Hamil Jadi Medium Lukis
Seorang seniman hamil asal Tiongkok menggunakan perut buncitnya sebagai medium lukis.

Liputan6.com, Jakarta Ada baiknya bagi seorang ibu untuk tidak memercayai bahwa memperdengarkan lagu instrumental pada janin yang ada di kandungan dapat menjadikan janin itu seorang anak yang pintar dan cerdas, saat mereka dilahirkan ke dunia. Sebab, musik jenis itu tergolong ke dalam jenis musik negatif.

"Tidak benar bila ada yang mengatakan Mozzart effect atau musik klasik sangat bagus untuk didengarkan kepada janin yang ada di kandungan. Promosi saja itu," kata Prof. Tjut Nyak Deviana Daudsjah A. Mus. D kepada Health-Liputan6.com di Institut Musik Daya Indonesia (IMDI), Jl. Ampera Raya Nomor 37 A, Jakarta Selatan, ditulis Senin (3/11/2014)

Menurut wanita lulusan Musikhochschule Freiburg im Breisgau, Jerman, Majoring in Piano and ComposiYon tahun 1977 hingga 1980, saat ini terlalu banyak promosi menyesatkan yang diterima oleh sejumlah ibu terkait musik yang cocok didengarkan janin di kandungannya. "Yang benar sejauh ini adalah musik baik didengarkan oleh si ibu dan janin yang ada di kandungannya," kata Tjut Nyak Deviana menambahkan.

Hal menyesatkan ini, terang Deviana, akibat dari pengetahuan segelintir ibu yang hanya sebatas kulit saja, tanpa mengetahui lebih dalam dari kegunaan musik itu sendiri. Guru musik mantan pasangan Aksan Sjuman dan Titi Rajobintang, menerangkan, bukan suatu keharusan bagi seorang ibu untuk mendengarkan musik klasik kepada janin yang ada di kandungannya.

"Enggak usah musik klasik, deh. Musiknya Koes Ploes saja sudah bagus," kata Deviana. "Misalnya si ibu mendendangkan `Tersenyum dianya padaku, manis.. manis.. manis`. Itu lagu positif kok," kata Deviana menambahkan.

Deviana, menekankan, seorang ibu juga dapat memasangkan earphone ke kandungannya, dan memutarkan musik karangan Ibu Sud agar dapat didengar si janin.

"Misalnya lagi lagu Ibu Sud yang `Tanah Airku Tidak Kulupakan. Yang Mansyur Permai dikata Orang`. Itu juga lagu positif. Jadi, sebenarnya, tidak harus musik klasik kok untuk didengarkan kepada janin," kata Deviana.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya