Toilet Guru Lebih Diperhatikan daripada Toilet Murid

Dari 100 sekolah di Jakarta, ternyata lebih dari 90 persennya tidak bersih apalagi higienis

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Nov 2014, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2014, 20:00 WIB
Toilet Guru Lebih diperhatikan daripada Toilet Murid
Dari 100 sekolah di Jakarta, ternyata lebih dari 90 persennya tidak bersih apalagi higienis

Liputan6.com, Jakarta Dari 100 sekolah di Jakarta, ternyata lebih dari 90 persennya tidak bersih apalagi higienis. Hal ini disampaikan Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso saat temu media.

Menurutnya, ada banyak masalah yang dihadapi dalam menjaga sanitasi di sekolah. Seperti misalnya, adanya perbedaan toilet guru dan toilet murid yang membuat petugas kebersihan hanya memperhatikan toilet guru saja.

"Terpisahnya toilet guru dan murid menyebabkan petugas kebersihan lebih memperhatikan kebersihan toilet guru daripada murid Kurangnya kesadaran akan pentingnya toilet bersih ini menyebabkan penyebaran kuman penyakit," kata Naning, seperti ditulis Rabu (19/11/2014).

Masalah lainnya yang masih menjadi kendala sanitasi di sekolah adalah jumlah toilet yang tidak sebanding dengan jumlah anak, tidak tersedianya tempat cuci tangan yang layak, tidak tersedianya air bersih yang cukup, serta jamban yang berbau.

Selain itu, tidak tersedianya tempat sampah tertutup yang cukup juga masih jadi impian anak sekolah. Belum lagi, toilet sekolah cenderung memiliki ventilasi dan pencahayaan yang minim. Lantai dan dinding toilet juga susah dibersihkan.

Ada pula toilet yang kemiringan lantainya tidak sesuai dan menyebabkan genangan air. Ditambah belum tercukupinya peralatan
dan bahan pembersih toilet.

"Akhirnya, mereka (murid sekolah) memilih untuk menahan kebutuhannya untuk ke toilet karena tidak tahan dengan kondisi toilet yang kotor. Hal ini berujung pada sulitnya konsentrasi di kelas hingga penyakit seperti usus buntu," tegasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya