Liputan6.com, Jakarta Majalah Time telah memilih siapa yang menjadi Person of The Year di tahun 2014 pada Rabu waktu setempat. Untuk tahun ini pilihan tidak jatuh pada satu orang saja namun kepada para pejuang virus Ebola di Afrika Barat yang mempertaruhkan nyawa menghadapi virus yang belum ada obatnya ini.
Time memberikan penghargaan ini terhadap kepada seseorang atau mereka yang telah memebrikan dampak besar terhadap dunia dan membuat berita sepanjang tahun. Hal inilah yang membuat Time memilih para pejuang Ebola.
Editor majalah Time, Nancy Gibbs menjelaskan dalam laman Time dilansir Kamis (11/12/2014) menjelaskan betapa pentingnya para pejuang Ebola ini dalam menghentikan laju penyebaran virus yang belum ada obatnya ini. Sehingga siapapun yang bersedia merawat korban Ebola berani mengambil risiko termasuk menghadapi kematian.
Advertisement
"Seluruh dunia bisa tidur di malam hari karena sekelompok pria dan wanita bersedia untuk melawan penyakit ini. Untuk tindakan tak kenal lelah, keberanian, serta mempertaruhkan nyawa membuat Time memilih pejuang Ebola menjadi Person of the Year Time 2014," ungkap Gibbs di laman Time.
Salah satu pejuang Ebola yang pernah terserang virus Ebola, dokter Kent Brantly menyatakan sangat terhormat bisa mendapatkan penghargaan ini. "Ini adalah kebanggan terhadap mereka yang telah berjuang melawan Ebola di Afrika Barat. Saya merasa terhormat menjadi bagian dari kelompok ini," tutur Brantly dilansir Today pada Kamis (11/12/2014).