Bercinta ala Fifty Shades of Grey, Sehatkah?

Lantas apa itu BDSM dan benarkah menyehatkan?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 06 Feb 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2015, 09:00 WIB
Dakota Johnson - Jamie Dornan
Film Fifty Shades of Grey (IMDb)

Liputan6.com, Jakarta Novel erotis yang kontroversial di seluruh dunia dan kini segera hadir dalam film, Fifty Shades of Grey memang mengajarkan seks BDSM alias Bondage and Discipline, Sadism and Masochism (perbudakan, disiplin, sadis, dan masokis). Lantas apa itu BDSM dan benarkah menyehatkan?

Ini menarik, seperti diberitakan Nydailynews, Jumat (6/2/2015), praktik seksual yang melibatkan rasa sakit dan kekerasan saat bercinta serta melukai diri sendiri atau pasangan untuk mencapai kepuasan ini ternyata menyehatkan.

The Journal of Sexual Medicine bahkan menuliskan, pasangan yang terlibat dalam praktik BDSM memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik daripada orang-orang yang terlibat dalam apa yang disebut seks 'vanilla'.

The British Medical Journal mendefinisikan vanila seks adalah hubungan seks yang terjadi antara pasangan heteroseksual di dunia Barat yang sering merujuk pada posisi misionaris dan dianggap sebagai gaya bercinta standar, jauh dari BDSM.

Menurut peneliti, BDSM menyehatkan karena akan membuat pasangan lebih terbuka terhadap pengalaman baru, ditambah lagi dengan sedikit penolakan yang dianggap menggairahkan.

"Kami menyimpulkan bahwa BDSM bukan proses psikopatologis yang dianggap masalah kelainan jiwa," tulis para penulis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya