Liputan6.com, Jakarta Teknologi memudahkan pekerjaan banyak orang. Di sisi lain, teknologi juga bisa membuat orang sakit. Salah satu contohnya, kehadiran komputer yang digunakan pada banyak pekerjaan. Penggunaan komputer secara terus-menerus, yang membuat posisi tubuh statis, apalagi jika ditambah dengan posisi yang tidak pas bagi penggunanya, dapat menimbulkan masalah. Amati saja tempat kerja Anda. Apakah posisi komputer, mouse, serta papan ketik sudah benar? Posisi yang tepat tentu saja harus membuat Anda nyaman. Tangan yang mengendalikan mouse atau mengetik misalnya, mesti disangga dengan baik, sehingga tidak “menggantung”.
Tanpa disadari, posisi tangan yang tidak benar akan membuat nyeri pada leher. Belum lagi ketika bekerja dengan komputer, kita sering menjepit gagang telepon di antara bahu dan telinga saat menerima telepon masuk. Kondisi inilah yang dialami oleh Bagus Setyo. Belakangan ini ia merasakan otot lehernya terasa kaku dan nyeri. Hal serupa juga dialami Laura Indri.
Bedanya, ia tak hanya merasa nyeri di bagian leher, tetapi juga pada bahunya. Setelah ditelusuri, tas berisi notebook yang menjadi masalahnya. Tas yang tidak tergolong ringan tersebut setiap hari dicangklongkan di salah satu bahunya. Duduk berlama-lama di depan komputer memang bisa membuat otot leher kaku, apalagi jika posisi duduk juga salah. Hal ini disebabkan otot-otot di sekitar tangan hingga leher bekerja terus-menerus.
Advertisement
Sangat disarankan bagian tangan hingga ke siku hendaknya bertumpu atau bersandar di meja. Dengan begitu, bila Anda duduk berlama-lama di hadapan komputer, otot tak bekerja terus-menerus dengan berlebihan. Agar tidak menjadi capek dan kaku, sebaiknya sesuaikan meja, kursi, dan komputer, sehingga komputer sejajar dengan mata. Lutut juga hendaknya lebih rendah ketimbang pinggul. Menggunakan kursi dengan pegangan tangan atau menempatkan arm rest sebagai penyangga dekat papan ketik juga akan membantu menahan tangan saat mengetik.
Melakukan peregangan secara rutin menjadi cara untuk mengatasi kekakuan otot pada leher maupun di sekitar bahu. Sementara untuk Laura, tak ada cara selain sering mengubah posisi untuk membawa tas notebook itu. Bisa juga dengan menjinjingnya. Penggunaan obat topikal dengan kandungan mentol dapat membantu mengatasi nyeri dengan memberi rasa hangat di area yang terasa nyeri. Selain rasa hangat, mentol juga meningkatkan ambang rasa nyeri. Otot kaku jadi tidak terasa sakitnya.
Sejumlah obat topikal, umumnya mengandung kayu putih yang memberi efek menenangkan sekaligus dapat mengatasi gangguan otot. Melakukan pijat pada otot kaku juga memberi manfaat karena pijatan akan membuat sirkulasi darah lebih lancar dan area yang sakit juga terasa lebih nyaman.
Mengombinasikan obat oral pengurang rasa nyeri dan topikal akan membuat kekakuan otot menjadi lebih baik. Yang juga tak boleh dilupakan adalah giat berolahraga. Olahraga akan secara rutin membuat otot lebih kuat dan “tahan banting”. Terlebih pada mereka yang bekerja rutin dengan posisi statis. Tanpa olahraga, otot akan kembali kaku.