Bayi Prematur Bakal Tumbuh Jadi Anak Tertutup?

Sebuah studi ungkap, mereka yang lahir prematur maupun dengan berat badan rendah memiliki sifat introvert alias tertutup.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Jul 2015, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 20:30 WIB
Ditemukan Zat Alami yang Lindungi Bayi dari Kelahiran Prematur
Satu zat bernama HA telah ditemukan untuk melindungi janin dari kelahiran prematur

Liputan6.com, New York- Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari genetik hingga kehidupan sosial di rumah dan sekolah. Tapi sebuah studi terbaru dari Inggris menunjukkan jenis kelahiran prematur terkait dengan tipe kepribadian tertentu.

Dalam studi yang dipublikasikan Jurnal Archives of Disease in Childhood, ilmuwan melakukan studi terhadap 200 orang yang lahir kurang dari 32 minggu atau lahir dengan berat badan rendah serta pernah mengalami masalah kesehatan. Lalu, 200 orang ini dibandingkan dengan kepribadian 197 orang yang lahir dengan waktu dan berat badan normal. Hal ini dilakukan pada saat berusia 26 tahun.

Setelah melakukan perbandingan dan analisis, ternyata kelompok yang lahir prematur maupun dengan berat badan rendah memiliki skor yang tinggi terhadap sifat introvert alias tertutup, neurotisisme dan fitur autis, dan lebih sedikit mengambil risiko.

Para ilmuwan menyatakan, sekitar 11 persen kelahiran prematur berpengaruh terhadap kepribadian. Persentase ini memang kecil dibandingkan faktor-faktor lain, namun tetap saja memberi pengaruh.

Peneliti menduga tipe kepribadian tersebut terjadi karena secara biologis kelahiran prematur membuat bayi dihadapkan pada lingkungan yang berpotensi traumatis di unit perawatan intensif neonatal. Hal ini sedikit menjauhkan bayi dari pengasuhan. Bayi prematur jadi jauh kontak fisik dan emosional dengan orangtua mereka.

Faktor kedua, yakni pengobatan tertentu. Penggunaan kortikosteroid pada bayi prematur dapat mengubah metabolisme dan hormon sehingga tumbuh lebih sensitif terhadap stres dan cemas.

Tak jarang, dalam perkembangannya orangtua kerap sangat berhati-hati dalam melindungi anak. Hal ini membuat anak cenderung menghindari risiko dan lebih khawatir terhadap sesuatu.

Namun para peneliti memang tidak menelusuri apakah kepribadian tersebut terkait atau tidak dengan pengalaman tertentu. Sehingga perlu diselidiki lebih lanjut apakah prematur benar-benar menjadi aspek penting yang berkontribusi terhadap pengembangan kepribadian seperti dikutip dari laman Time, Selasa (28/7/2015).

 

 

Baca juga:

Suara Ibu, Bantu Perkembangan Bayi Prematur

Ditemukan Zat Alami yang Lindungi Bayi dari Kelahiran Prematur

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya