Peran Suami Penting Tekan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi

Peran laki-laki atau suami sangat penting dalam menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 04 Agu 2015, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 22:00 WIB
Bayi Menangis Berlebihan, Mental Ibu Bisa Jadi Penyebabnya
Orangtua wajib sigap berikan pertolongan pertama bila anak tersedak (Foto: blog.linx-usa.com)

Liputan6.com, Pontianak- Peran laki-laki atau suami sangat penting dalam menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.

Menurut Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, sebaiknya laki-laki tidak menikahi perempuan yang belum matang atau di bawah umur. Selain itu, jika istri dalam keadaan hamil, berikan asupan gizi yang cukup dan baik. Demikian pula pada saat akan melahirkan, suami harus senantiasa siap antar jaga (siaga).

“Bawa istri untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter secara rutin. Jadilah suami siaga,” jelasnya, di Kota Pontianak, Selasa (4/8/2015).

Sutarmidji mengklaim, Pemerintah Kota Pontianak memberikan perhatian serius dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Bahkan, Pemkot bertekad terus menekan AKI dan AKB sampai mencapai target nihil.

“Mulai dari usia nikah diperhatikan, kehamilan diperhatikan, ketika akan melahirkan pun diperhatikan. Saya berharap seluruh ibu hamil itu memeriksakan kandungannya empat kali bahkan bila perlu lebih dari empat kali,” ujarnya.

Kata dia, saat ini posyandu yang ada di Kota Pontianak berjumlah 330. Bahkan untuk menunjang itu, Pemerintah Kota Pontianak berencana membangun perluasan Puskesmas Alian yang khusus melayani ibu hamil dan melahirkan dengan dilengkapi ruang rawat inap di atas lahan Kantor Camat Pontianak Kota. Sementara Kantor Camat Pontianak Kota akan dipindahkan ke lokasi di atas lahan Kantor Lurah Sungai Bangkong.

“Supaya masyarakat yang penghasilannya pas-pasan dan tidak mampu membiayai persalinan di rumah sakit atau klinik, bisa di puskesmas itu. Kadang orang tidak mau melakukan persalinan di puskesmas, makanya puskesmas itu dibuat sebagus mungkin seperti di rumah sakit tapi biaya persalinannya terjangkau,” kata dia.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB) Provinsi Kalbar, Anna Kalis, menyatakan, secara umum di Kalbar memang masih memerlukan perhatian khusus, terlebih wilayah Kalbar ini luas terutama kabupaten/kota yang jauh dari jangkauan perkotaan. Untuk itu perlu perhatian khusus dari pemerintah. Namun semua itu tidak terlepas dari peran masyarakat untuk bersama-sama saling siaga.

“Kalau Pontianak saya salut dengan Pak Wali Kota yang memberikan perhatian khusus terhadap angka kematian ibu melahirkan dan bayi sehingga terlihat dari penyiapan sarana prasarana terutama posyandu betul-betul banyak,” katanya.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya