5 Fakta tentang Masker N95

Penggunaan masker N95 untuk melindungi diri dari kabut asap akibat kebakaran hutan sangat penting.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Sep 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 15:00 WIB
5 Fakta Tentang Masker N95
Penggunaan masker N95 untuk melindungi diri dari kabut asap akibat kebakaran hutan sangat penting.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan masker N95 untuk melindungi diri dari kabut asap akibat kebakaran hutan sangat penting. Meski fungsinya sama dengan masker lain, namun jenis masker ini memiliki beberapa fakta menarik.

Berikut ulasannya, seperti dikutip situs Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), Kamis (17/9/2015):

1. Melindungi hingga 95-100 persen partikel udara yang menyebabkan penyakit

Masker N95 digunakan sebagai salah satu bagian dari strategi pengendalian infeksi. Jika digunakan dengan benar, masker ini dapat membantu memblok partikel udara hingga 0,3 mikron yang mungkin mengandung kuman (virus dan bakteri), dan menjaga mulut dan hidung. Masker juga dapat membantu mengurangi paparan air liur dari sekresi pernapasan orang lain.

Digunakan hanya sekali

2. Digunakan hanya sekali

Masker N95 hanya bisa digunakan sekali. Jika masker Anda rusak atau kotor, maka pemakainya akan kesulitan bernapas.

Sebelum menggunakannya, pastikan cuci tangan terlebih dahulu baru memegang masker.

3. Bukan untuk anak-anak

N95 respirator tidak dirancang untuk anak-anak atau orang-orang yang memiliki banyak bulu di wajah.

Tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari

4. Tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) umumnya tidak merekomendasikan penggunaan masker sehari-hari. Masker ini cocok untuk orang menderita penyakit pernapasan. Silakan berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut tentang kapan harus menggunakan N95 Respirator di lingkungan rumah.

5. Digunakan dalam industri

Kebanyakan respirator N95 digunakan untuk melindungi kuli bangunan karena efektivitasnya telah diuji oleh Personal Protective Laboratorium Teknologi Nasional (NPPTL) di NIOSH, di bawah Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) Penyakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya