Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan, baik masih pacaran ataupun sudah menikah rasa cemburu tentu ada. Pada umumnya cemburu dianggap sebagai sesuatu yang negatif tapi ada juga yang mengatakan itu tanda cinta. Lalu mana yang tepat?
Cemburu dapat menunjukkan kepribadian yang tak seimbang tapi di sisi lain dapat menandakan cinta sejati seperti diungkapkan Psikoterapis dan Pendiri sekaligus Direktur The Valley Counseling Center di Glendale, California, Amerika Serikat, Alan Loy McGinnis.
Baca Juga
Bila cemburu berasal dari kepribadian yang tak seimbang dapat merusak hubungan suami istri. Contohnya, istri sebal saat suami tampak akrab dengan teman wanitanya padahal mereka hanya rekan kerja.
Advertisement
"Istri ingin mengikat erat-erat suaminya karena takut lepas atau mungkin istri kurang puas dan meminta agar suami lebih memperhatikannya lagi," ungkap McGinnis dalam buku The Romance Factor dikutip pada Rabu (14/10/2015).
Cemburu dalam takaran tertentu dapat menandakan cinta. Dua orang yang saling mencintai tidak layak bersikap dingin atau acuh ketika salah satu nampak akrab dengan lawan jenis.
Masih menurut McGinnis, tak ada salahnya meminta kasih yang lebih besar dari pasangan baik suami atau istri, itu merupakan hak. Namun bukan berarti dilakukan dengan cara memancing-mancing atau kecemburuan yang melahirkan kata-kata meledak dan menuduh dan menyulut pertengkaran.