Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine baru-baru ini, menjawab sebuah pertanyaan yang menarik: "Seperti apakah bentuk penis yang tampan?"
Penasaran?
Dikutip dari Health, Minggu (17/01/2016), para peneliti dari Swiss melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan di atas dengan bertanya pada 105 orang wanita (berusia 16 sampai 45 tahun), dan meminta para wanita tadi untuk memberi rating pada beberapa kualitas penis.
Advertisement
Baca Juga
Dari delapan kualitas yang ada, ketebalan dan kepanjangan berada di posisi tengah (urutan ke-4 dan ke-6), sedangkan kualitas yang berada di posisi tiga teratas adalah: penampilan secara umum, rambut pubis, dan kulit kemaluan.
Kualitas lain yang menempati urutan bawah adalah: bentuk kepala penis (di urutan ke-5), penampilan buah zakar, dan terakhir, posisi dan bentuk dari lubang kencing.
Seperti yang sudah diduga oleh para peneliti, para wanita kebanyakan tidak peduli tentang posisi lubang uretra mereka. Padahal, hal ini ternyata membuat beberapa pria khawatir, terutama mereka yang menderita hypospadias.
Hypospadias adalah cacat lahir, yang menimpa sekitar 0,5 persen pria) dimana menyebabkan posisi lubang uretra mereka berada di bagian bawah penis, atau bahkan di beberapa kasus langka, berada di tengah bawah penis atau lebih dekat ke buah zakar.
Para pria yang mengalami hypospadias ini khawatir penis mereka akan terlihat tidak normal. Sedangkan para wanita merasa kondisi penis yang mengalami hypospadias ini terlihat sama normalnya dengan kondisi penis yang sudah disunat. Dengan kata lain, tidak aneh sama sekali.
Dan terakhir, para peneliti memeriksa jawaban para wanita tadi, dan mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang membentuk opini mereka.
Yang mereka temukan sama sekali tidak mengejutkan, "Beberapa lapisan analisa menunjukan bahwa semakin matang dan semakin tertarik secara seksual seorang wanita, semakin normal mereka menganggap penampilan penis seorang pria."
Sepertinya, bentuk penis yang tampan tetap tidak bisa dirumuskan, bahkan melalui penelitian sekalipun. Semuanya tergantung pada masing-masing wanita yang melihatnya.