Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kenali 4 Tanda Sperma Sehat

Ada beberapa hal yang bisa menentukan sehat tidaknya sperma pria.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Feb 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 12:00 WIB
Ketahui 2 Hal yang Bisa Tingkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
Kamu bisa mengetahui cara untuk tingkatkan kualitas dan jumlah sperma di sini!

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa hal yang bisa menentukan sehat tidaknya sperma pria. Dilihat dari fisik dan kebiasaan ternyata bisa memprediksi kesehatan sperma.

Berikut empat tanda pria memiliki sperma sehat seperti diungkap laman Men's Health, Rabu (10/2/2016).

1. Lingkar perut kurang dari 100 cm

Pria dengan lingkar perut di atas 100 cm kualitas spermanya lebih rendah dibanding pria dengan lingkar perut di bawah angka tersebut. Peneliti meyakini berat badan berlebih bisa memengaruhi hormon, termasuk yang bertanggungjawab terhadap produksi sperma.

2. Gemar makan ikan

Hindari konsumsi daging olahan seperti sosis bagi pria. Hal ini bisa menurunkan kualitas sperma. Sementara pria yang gemar makan ikan, terutama salmon dan tuna, konsentrasi spermanya lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Kandungan lemak omega-3 dalam ikan berperan penting dalam meningkatkan produksi sperma.

3. Senang gunakan celana boxer

Menggunakan celana dalam longgar bukan ketat berperan besar terhadap produktivitas sperma. Pria yang menggunakan celana boxer cenderung 24 persen lebih rendah miliki sperma mati dibandingkan yang gemar menggunakan celana dalam ketat seperti disebutkan dalam penelitian 2012 di Inggris.

"Celana dalam longgar membuat suhu di sekitar skrotum sejuk hal ini mampu meningkatkan kualitas semen," terang peneliti Andrew Povey.

4. Rutin berolahraga

Hal sederhana ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari Harvard. Pria yang berolahraga 15 jam seminggu memiliki konsentrasi sperma 73 persen lebih tinggi dibanding pria yang jarang berolahraga.

Ya, olahraga tak hanya mampu meningkatkan kesehatan--termasuk kesehatan reproduksi--tapi mendongkrak produksi antioksidan. Peneliti meyakini kehadiran antioksidan mencegah radikal bebas merusak sel sperma.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya