Liputan6.com, Jakarta Cinta adalah kekuatan murni yang dapat dilihat juga dirasakan.
Baca Juga
Menurut seksolog pernikahan sekaligus terapis keluarga, Dr Kat Van Kirk, orang yang sedang jatuh cinta memiliki kekuatan dari perasaan yang ia rasakan.
"Saat jatuh cinta, oksitosin yang dilepaskan dalam sistem tubuh manusia benar-benar meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit secara fisik," jelas Kirk. Dikutip dari laman Hello Giggles, Selasa (16/02/2016).
Advertisement
European Journal of Preventive Cardiology menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa orang yang sudah menikah memiliki risiko kecil dari kematian serangan jantung, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang masih melajang.
Pemimpin penelitian dari studi ini, Dr Aino Lammintausta menjelaskan, "Studi kami menunjukkan bahwa pernikahan mengurangi risiko koroner akut - juga kematian akibat koroner akut pada laki-laki dan perempuan di semua usia....," jelas Aino.
Dari kedua studi tersebut menunjukkan bahwa cinta benar-benar membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia.
Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Chicago melaporkan bahwa, orang yang berpasangan alami penurunan hormon stres kortisol. Temuan ini memperkuat tubuh mendapatkan pengaruh besar dari pasangan dalam melindungi tubuh sehat juga hindari stres.
Namun semua ini pun juga didukung oleh kesehatan psikologis seseorang. Orang yang memiliki emosi stabil akan mudah memberikan kepedulian yang kuat terhadap orang terkasih.