Tidak Mungkin Seorang Ibu Tidak Menghasilkan ASI

Apakah benar seorang ibu yang tidak memberi ASI eksklusif karena ketidakmampuan menghasilkan ASI?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Mar 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2016, 14:00 WIB
20151117-Suzie-Blake
Duduk di Atas Sofa Sembari Menemani Anak Pertamanya Belajar Dimanfaatkan Juga Oleh Wanita ini Untuk Memberikan ASI si Kecil

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Doddy Izwardy mengatakan, tidak mungkin seorang ibu tidak memiliki air susu ibu (ASI). Seharusnya tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk tidak memberikan si Kecil ASI eksklusif selama dua tahun.

"Tidak keluar air susu itu tidak mungkin. Tuhan itu sudah menjamin semuanya," kata Doddy di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, ditulis Sabtu (19/3/2016).

 



Itulah mengapa seorang ibu harus segera memberikan si kecil IMD (inisiasi menyusui dini) kurang dari satu jam. "Anak manusia itu waktu dilahirkan harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Makanya kenapa bayi waktu lahir menangis. Artinya, keras dunia yang dia lihat itu, harus ada dilindungi oleh ibu," ujar Doddy.

IMD, jelas Doddy, adalah pertemuan antara bayi yang baru dilahirkan secara partus ditempelkan ke badan badan ibu akan menghilangkan rasa sakit si bayi dan si ibu.

"Jadi, ketemu putingnya kurang dari satu jam memberi manfaat yang besar untuk hasil ASI yang maksimal. Ini yang sering kali gagal," kata Doddy.

Di situlah kunci awal seorang bayi bisa diberi ASI eksklusif atau menyusui. "Namun seringnya gagal," kata Doddy.

"Tapi, kalau bayi yang dilahirkannya sangat kecil, punya risiko yang sangat berat, si ibunya juga tak berdaya ini yang sering terjadi di ruangan kecil yang kita tidak sadar di kemudian hari dampaknya luar biasa," kata Doddy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya