Liputan6.com, Jakarta Para peneliti dari University of California, San Diego School of Medicine, dan University of Rome La Sapienza melakukan penelitian di sebuah desa kecil Acciaroli, Italia, dan menemukan bahwa penduduk di daerah tersebut selalu menambahkan rosemary dalam menu makanan sehari-hari.
Baca Juga
Seperti dikutip laman Woman's Day, Rabu (06/4/2016) penduduk di Acciaroli terbiasa melakukan diet Mediterania di mana mereka selalu menambahkan rosemary saat memasak sayuran, ikan, daging, salad, hingga makanan penutup.
Rempah yang berasal dari dataran Mediterania ini ialah daun berbentuk runcing seperti jarum dengan aroma yang sangat wangi yang memiliki kekuatan untuk meredakan nyeri otot, meningkatkan sistem peredaran darah dan memori sejak pertengahan abad yang lalu.
Advertisement
Jaclyn London, MS, RD, CDN, the Nutrition Director dari Good Housekeeping Institute, mengatakan, "Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tumbuhan merupakan makanan yang optimal untuk menurunkan berat badan, pencegahan penyakit kronis, hingga memperpanjang umur," jelasnya.
Bahan-bahan herbal atau rempah-rempah dapat membantu meningkatkan rasa makanan tanpa menambahkan garam, dan menurut London hal ini dapat membantu kemungkinan penyakit kardiovaskular akan berkurang.