Infeksi Jamur, Penyebab Gagalnya Cangkok Rahim Pertama di AS

Penyebab kegagalan cangkok atau transplantasi rahim pertama di Amerika Serikat sudah diketahui.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Apr 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 12:30 WIB
Ini Wanita yang Sukses Jalani Transplantasi Rahim Pertama di AS
Wanita yang pertama menjalani transplantasi rahim pertama kali di Amerika Serikat tampil di depan publik. (Foto: Time)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kegagalan cangkok atau transplantasi rahim pertama di Amerika Serikat sudah diketahui. Ternyata, ada infeksi jamur yang menghambat suplai darah ke organ yang baru seperti diterangkan tim dokter yang menganalisis.

Transplantasi rahim ini dilakukan pada 24 Februari lalu. Namun pada 8 Maret harus diangkat kembali. Pengangkatan dilakukan sehari setelah pasien berusia 26 tahun bernama Lindsey McFarland memberitahu publik tentang prosedur yang baru pertama kali dilakukan di Amerika Serikat ini.Ā Setelah itu, tim dokter yang melakukan transplantasi mencari tahu penyebabnya. Hasilnya baru diketahui belum lama ini.Ā 

Direktur Pusat Transplantasi Cleveland Clinic, dokter Andreas Tzakis, mengatakan kehadiran jamur Candida albicans tidak selalu menyebabkan infeksi rahim. Namun kombinasi antara obat penekan kekebalan tubuh dan bedah invasif berkontribusi terhadap kehadiran infeksi ini, sehingga rahim yang dicangkok perlu diangkat kembali.

Meski ada infeksi, dokter Tzakis menganggap bahwa transplantasi pertama ini hasilnya menggembirakan. "Ini jelas bahwa secara teknis transplantasi rahim mungkin dilakukan," tutur Tzakis kepada Cleveland Plain Dealer dikutip dariĀ Time pada Selasa (12/4/2016).

Lindsey sendiri memang amat berniat memiliki anak. Pada saat usianya 16 tahun, ia diberitahu tak mungkin memiliki anak. Setelah menikah ia pun mengadopsi tiga anak. Namun tetap kehadiran ingin memiliki anak yang lahir dari rahimnya tetap ada. Ia pun mengikuti program transplantasi rahim pertama di Amerika Serikat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya