Seburuk Apakah Melewatkan Sarapan?

Selalu digadang-gadang sebagai makanan paling penting, hal buruk apakah yang akan terjadi jika Anda melewatkannya?

oleh Nilam Suri diperbarui 18 Apr 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 08:00 WIB
Seburuk Apakah Melewatkan Sarapan?
Selalu digadang-gadang sebagai makanan paling penting, hal buruk apakah yang akan terjadi jika Anda melewatkannya?

Liputan6.com, Jakarta Sarapan, seperti kopi, tidur dan red wine, selalu menjadi subjek yang sering diperbincangkan para peneliti.

Setelah disarankan berulangkali oleh para ahli nutrisi dan peneliti bahwa sarapan adalah makanan paling penting dalam satu hari--dan juga bisa membantu menurunkan berat badan--sayangnya juga ada penelitian yang mengatakan, melewatkan sarapan sebenarnya bukanlah masalah.

Tapi sekarang, dalam studi terkini lainnya, kembali berlawanan dengan penelitian tadi. Para peneliti dari Yale dan the University of Connecticut memonitor berat badan 600 pelajar sekolah menengah selam dua tahun. Mereka juga mencatat apakah anak-anak ini sarapan di rumah, di sekolah, keduanya, atau tidak sama sekali.

Menariknya, mereka menemukan anak-anak yang sarapan dua kali tidak mengalami kenaikan berat badan dibanding anak yang hanya sekali sarapan.

Sedangkan anak yang sama sekali tidak sarapan? Anak-anak ini dua kali lipat lebih mungkin mengalami obesitas dibanding anak yang sarapan dua kali.

Jadi apa artinya?

Para peneliti memiliki beberapa teori, termasuk orang yang tidak sarapan jadi lebih banyak makan siang atau sorenya. Tapi perlu diingat, orang dewasa sebaiknya tidak makan dua kali sarapan, karena pencernaan Anda sudah tak sekencang anak-anak sekolah tadi lagi.

Pada intinya: lebih baik mengikuti jadwal harian Anda, dan selalu sarapan sebelum memulai hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya