Bedanya Keputihan Normal dan Tanda Penyakit

Perempuan harus jeli dan pintar mengetahui apakah keputihan yang dia alami tergolong fisiologis (bukan penyakit) atau patalogis.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Mei 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 09:00 WIB
Keputihan
Keputihan... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Keputihan jangan selalu dianggap sebagai penyakit. Perempuan harus jeli dan pintar mengetahui apakah keputihan yang dia alami tergolong fisiologis (bukan penyakit) atau patalogis.

CEO dari Boykepedia, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menjelaskan, keputihan yang tergolong fisiologis umumnya berwarna bening, muncul mendekati waktu menstruasi, di tengah-tengah massa subur, di saat perempuan terangsang, atau saat mau melakukan hubungan seksual.

"Yang bahaya kalau tergolong patalogis. 70 persen karena infeksi, jamur, atau penyakit kelamin. Itu menunjukkan adanya sesuatu di organ reproduksi perempuan," kata Boyke dikutip di Vidio.com pada Senin (23/5/2016)

Selain itu, kata dia, organ reproduksi juga akan memberikan tanda-tanda suatu penyakit dengan munculnya keputihan. Seperti misalnya ada kista, erosi, infeksi, stres, dan kecapaian.

Menurut Boyke, perempuan harus bisa membedakan keputihan yang dialaminya. Caranya cukup mudah, kalau keputihan itu bening, tidak gatal, dan tidak bau dan tidak perlu diobati. Akan tetapi kalau sampai gatal, bau, bercampur darah, dan ada butir-butir kayak susu, segera datang ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Pemeriksaan bisa melalui darah, cairan keputihan itu diambil, lalu dilihat di mikroskop dan akan diobati sesuai penyebanya," kata Boyke.

Jangan anggap sepele keputihan. Karena keputihan juga merupakan gejala-gejala dari kanker mulut rahim.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya