Bayi Demam, Apakah Pertanda Ia Sakit?

Orangtua perlu memahami apa yang sebenarnya penyebab bayi demam.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Mei 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 22:00 WIB
Bayi
Ibu mana yang tidak panik saat bayi demam.

Liputan6.com, Jakarta Ibu mana yang tidak panik saat bayi demam. "Duh, kalau bisa saya saja yang sakit bukan anak saya," kira-kira demikian isi benak seorang ibu. Begitu seringkali ucapan ibu ketika anak sakit. Lalu, sebenarnya saat demam apa yang sebenarnya terjadi pada anak?

Sesungguhnya demam bukanlah penyakit melainkan alarm untuk menunjukkan sesuatu terjadi pada anak. 

"Jika anak demam perhatikan ini demam yang seperti apa. Lalu ketahui juga penyebabnya apakah terlalu banyak bermain atau karena anak kurang cairan," tutur dokter spesialis anak, Wiyarni Pambudi dalam peluncuran buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun di Jakarta ditulis Jumat (27/5/2016).

Demam juga bisa disebabkan karena hal-hal lainnya seperti bayi kelelahan, terlalu banyak mendapat stimulasi, pasca imunisasi, atau bisa juga karena infeksi virus maupun bakteri.

Setelah ibu mengetahui penyebabnya bisa melakukan tindakan yang diperlukan. Bila demam muncul kembali setelah sempat reda, mengalami kejang, tampak lemah dan kurang merespons, demam lebih dari 72 jam, sutuh di atas 38,5 derajat Celcius, serta sesak napas segera bawa bayi ke dokter.

Untuk penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun yang ditulis para pakar dari TigaGenerasi. Di dalam buku setebal 392 halaman ini terdapat banyak penjelasan mengenai tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun dengan bahasa yang mudah dipahami serta gambar menarik. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya