Liputan6.com, Jakarta Anak-anak berumur 11 sampai 16 tahun yang sudah sering menonton video porno akan menganggap yang mereka lihat itu benar-benar terjadi di kehidupan sehari-hari.
Sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindak kekerasan ke teman dekatnya. Ini merupakan tanda, anak-anak menjadi tidak sensitif terhadap dampak yang merusak dari video porno.
Survei yang dilakukan badan amal NSPCC dan Komisaris Anak untuk Inggris mengatakan, hal itu tentu sebuah tindakan yang tidak benar apabila anak-anak belajar tentang seks dari video porno.
Advertisement
Dari hasil wawancara yang dilakukan NSPCC dengan media daring Daily Mail, diketahui tindakan yang dilakukan remaja laki-laki membuat remaja perempuan jadi tidak nyaman.
"Hal ini membuat anak laki-laki tidak lagi mencari cinta, melainkan mencari seks dan dapat menekan kami para gadis untuk bertindak dan berperilaku dengan cara yang membuat kami belum siap untuk itu," kata penelitian NSPCC dikutip dari Daily Mail, Rabu (15/6/2016).
NSPCC menegaskan, generasi sekarang berada dalam bahaya kehilangan masa kecil akibat menonton video porno yang mudah sekali mereka dapatkan melalui internet.
"Ini menakutkan, beberapa anak tumbuh dengan rasa percaya bahwa mereka harus meniru perilaku yang mereka lihat di film porno, yang memiliki dampak merusak untuk hubungan di masa datang," kata NSPCC menambahkan.