Cermati Hal Ini untuk Pastikan Vaksin Palsu dan Asli

Beginilah cara membedakan mana vaksin palsu dan vaksin asli.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Jun 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 07:30 WIB
Bedakan Vaksin Palsu dan Asli dari Tutupnya
Beginilah cara membedakan mana vaksin palsu dan vaksin asli.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapeutik dan Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif, Drs T Bahdar Johar mengingatkan, agar masyarakat lebih waspada terhadap peredaran vaksin palsu.

Menurut Bahdar, cukup mudah membedakan mana vaksin palsu dan vaksin yang asli. Jika Anda pengguna vaksin yang berasal dari Biofarma, dapat dilihat dari tutupnya. "Pada Biofarma tutupnya abu-abu. Kalau bukan abu-abu, ya pasti palsu," kata Bahdar dalam konferensi pers "Temuan Operasi Pangea IX di Aula Gedung C, Badan Pengawas Obat dan Makanan", Kamis (23/06/2016)

Sementara vaksin dari perusahaan Sanofi, lanjut Bahdar, tidak dijual pada distributor, apalagi "asongan".

"Ini bukan telur asin, ini vaksin," kata Bahdar.

Tanggapan dari Bio Farma

Menanggapi kasus mengenai beredarnya vaksin palsu di kalangan masyarakat, PT Bio Farma memastikan bahwa semua vaksin yang mereka produksi dibuat dengan standar yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Corporate Secretary PT BioFarma, M Rahman Rustan mengatakan, secara nasional pun vaksin tersebut telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

"Untuk distribusi vaksin dalam negeri, kami juga pastikan keamanan distribusi dengan pengiriman ke dinas kesehatan provinsi," kata Rahman dikutip dari siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu (22/6/2016) malam.

Guna menghindari kebocoran pengiriman yang ditakutkan malah disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab, Biofarma secara periodik melakukan audit agar kualitas dan keamaan produk selalu terjamin.

Selain itu, Biofarma juga rajin memberikan edukasi kepada pasien untuk dapat membedakan vaksin palsu dan asli.

"Terkait adanya vaksin palsu, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Kemenkes dan BPOM untuk permasalahan peredaran vaksin palsu ini," kata Rahman.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya