Liputan6.com, Jakarta Menyontek merupakan tindakan yang buruk. Namun jika Anda pernah melakukannya, Anda mungkin tahu bahwa ada sensasi menyenangkan usai menyontek.
Hal ini ternyata bukan perasaan pribadi saja, karena menurut studi tahun 2013, perilaku yang tidak etis itu ternyata dapat mengakibatkan respon positif pada saraf Anda, seperti yang dilansir dari Mic, Senin (18/7/2016).
Advertisement
Meskipun subyek penelitian diperkirakan akan merasa bersalah setelahnya, namun studi ini menunjukkan bahwa orang-orang yang curang dalam melakukan tugas-tugasnya, secara konsisten mengalami perasaan menyenangkan.
Advertisement
Lalu mengapa berbuat curang seperti menyontek terasa menyenangkan?
Menurut studi, hal itu mungkin dikarenakan bahwa menyontek terkait dengan kepuasan diri--terlepas dari bagaimana Anda mencapai hasilnya. Memang tidak bermoral, namun begitulah kerja otak.
“Ketika Anda berbuat curang, tingkat neurobiologis otak terlihat sama seperti sedang kecanduan narkoba atau berbuat curang pada pasangan,” ujar profesor di University of Denver's Graduate School of Professional Psychology, Kim Gorgens.
Ia menambahkan, bagian subkortikal otak Anda berpikir seperti "beri makan saya, beri makan saya"--begitu terus terus-menerus karena pengaruh dopamin otak. Dan ketika Anda berbuat menyontek, itulah yang Anda dapatkan.
Walapun tindakan curang seperti menyontek tidak setingkat dengan “perang dengan narkoba”, namun kecurangan memiliki konsekuensi yang serius, khususnya pada saat ujian. Bagian yang paling mengkhawatirkan adalah rasa senang yang didapat dari menyontek memiliki tingkat yang sama ketika Anda menggunakan narkoba.
Jadi, jika Anda menyontek, Anda mungkin akan sulit untuk berhenti. Padahal untuk mencapai nilai bagus dan kepuasan diri yang pasti tentu harus didapat dengan hasil belajar sendiri.