6 Mitos tentang Hubungan Seks dan Keperawanan

Mulai dari payudara kendur hingga keluar darah, menjadi mitos yang beredar di masyarakat tentang keperawanan.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 05 Agu 2016, 20:05 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 20:05 WIB
Ilustrasi Hubungan Seks
Ilustrasi Hubungan Seks

Liputan6.com, Jakarta Beragam mitos tentang perawan beredar di berbagai kondisi masyarakat dengan beragam budaya. Akibatnya, banyak wanita kerap merasa tak nyaman dan tegang di malam pertama saat berhubungan seks dengan pasangan. Mitos membuat mereka harus menjadi perempuan sempurna seperti anggapan yang berkembang di tengah masyarakat.

Dilansir dari Deutsche Welle, Kamis (4/8/2016), setidaknya terdapat enam mitos tentang keperawanan yang ada di masyarakat Jerman dan Indonesia.

1. Payudara atau Pantat Menjadi Kendur

Dikutip dari Deutsche Welle, hubungan antara perawan dan tidak perawan tidak bisa diukur dari ukuran dan bentuk payudara atau pantat. Jadi jika seorang wanita memiliki payudara yang kendur bukan berarti ia tidak perawan.

Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi ukuran tubuh seseorang dan juga faktor keturunan, hormon serta gizi. Payudara menjadi bagian tubuh wanita yang menarik bagi pria. Simak di dengan mengeklik artikel : Kenapa Pria Tertarik Dengan Payudara Wanita?

2. Tidak Berdarah Saat Pertama Berhubungan Seks

Seorang perempuan yang tidak mengeluarkan darah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya bukan berarti bahwa ia tidak perawan lagi. Tebalnya selaput dara pada setiap perempuan berbeda. Bahkan menurut penelitian, bahkan ada juga perempuan yang tidak memiliki selaput dara. Selaput dara bisa robek bukan saja karena hubungan seksual, tapi juga bisa dikarenakan kecelakaan atau olahraga.

Tak hanya dua hal di atas. Masih terdapat mitos tentang keperawanan yang ada di masyarakat. Simak kelanjutan artikel, diskusi dan videonya dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya