Ini Faktor Penentu Jenis Kepribadian Manusia

Jenis kepribadian manusia tidak hanya bisa dijelaskan melalui konsep psikologi saja, tapi juga bisa dengan instrumen penting tubuh lainnya.

oleh Adanti Pradita diperbarui 30 Agu 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 13:30 WIB
Jenis kepribadian manusia
Jenis kepribadian manusia tidak hanya bisa dijelaskan melalui konsep psikologi saja, namun juga bisa dengan instrumen penting tubuh lainnya. (sumber: Live Science)

Liputan6.com, Jakarta- Jenis kepribadian manusia terbagi dalam tiga jenis yaitu ekstrovert, introvert, dan ambivert. Di antara ketiga jenis, hanya dua yang kerap digunakan banyak orang untuk menggolongkan jenis kepribadiannya yaitu, introvert dan ekstrovert. Bagaimana cara mengetahui jenis kepribadian kita?

Selama ini, tolok ukur penggolongan jenis kepribadian manusia hanya sebatas lingkup psikologi saja. Ini berarti hal-hal seperti perilaku, sifat atau karakter seseorang menjadi faktor penentu dalam proses penilaian dan penggolongannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan di California, Amerika Serikat, baru-baru ini membuktikan bahwa ilmu psikologi bukanlah satu-satunya instrumen yang mampu membedakan individu berkepribadian introvert dan ekstrovert.

Penelitian tersebut mengungkap fakta bahwa jenis kepribadian seseorang juga bisa diterka lewat aktivitas sistem saraf dalam otaknya. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan secara aktif oleh sel-sel saraf dalam otak kita secara signifikan mempengaruhi keberlangsungan proses pembentukan jenis kepribadian kita.

“Ini merupakan salah satu bukti kuat yang mendukung gagasan bahwa jenis kepribadian manusia bukan hanya sekadar konsep psikologi saja, tapi bisa dijelaskan dari sisi biologinya juga,” Kata Inna Fishman, salah seorang peneliti di Salk Institute for Biological Science di La Jolla, California, kepada Live Science, mengutip Selasa (30/8/2016).

“Sel saraf otak manusia mempunyai peran penting dalam membedakan satu jenis kepribadian dari yang lainnya. Bagian paling sensitif dalam tubuh manusia ini juga turut aktif dalam proses pembentukan kepribadian tersebut,” ia menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya