Liputan6.com, Jakarta Dr Boyke mempertanyakan efektivitas obat kuat yang banyak ditemukan di warung dan toko-toko yang ada di pinggir jalan. Sah-sah saja apabila banyak kaum pria yang mengonsumsi obat kuat berbahan dasar herbal untuk meningkatkan stamina selama berhubungan seks. Namun tidak untuk mengobati disfungsi ereksi.
Menurut Dr Boyke, pasien disfungsi ereksi sebaiknya berobat ke dokter, bukan malah mengonsumsi obat kuat atau obat-obat herbal yang dipercaya dapat menyembuhkan kondisi tersebut. Dengan melakukan konsultasi, dokter akan mencari apa penyebab disfungsi ereksi itu. Disfungsi ereksi bisa terjadi pada pasien diabetesi atau pasien hipertensi yang sedang mengonsumsi obat-obatan hipertensi.
Baca Juga
"Sebab, obat-obat itu juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi," kata Boyke dikutip dari Vidio.com pada Senin (5/9/2016)
Advertisement
Begitu juga dengan orang-orang yang terlalu sering mengonsumsi obat antikolesterol. Dr Boyke memperkirakan obat-obat antikolesterol dapat menurunkan kemampuan ereksi seseorang.
"Kalau Anda mengalami disfungsi ereksi atau disfungsi seksual, lebih baik datang ke dokter," kata Boyke.
"Sesekali menggunakan obat herbal atau jamu silakan saja tapi harus jamu-jamu ada izin dari BPOM. Kebanyakan obat-obatan yang ada saat ini mengandung zat-zat kimia. Zat kimia itu berbahaya. Dan (sebaiknya) beli obat itu di apotek karena ada apoteker yang bisa menjelaskan efek sampingnya," ujar Boyke.