Liputan6.com, Jakarta Keanekaragaman pangan bisa diperkenalkan pada anak-anak sejak dini, yakni saat air susu ibu (ASI) tidak lagi memenuhi kecukupan buah hati tercinta. Yaitu saat menginjak usia enam bulan, anak diperkenalkan MPASI. Lakukan pendampingan ASI secara bertahap sesuai dengan pencernaan si bayi.
Demikian penjelasan yang disampaikan Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS dalam diskusi "Kenali Berbagai Manfaat Ubi Ungu" di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Baca Juga
"Perkenalkan beragam makanan tidak hanya yang berbahan dasar serelia. Memperkenalkan MPASI dengan bahan dasar ubi ungu menjadi alternatif pengenalan dasar biar kelak anak bisa merasakan cita rasa makanan yang kaya nutrisi," ujar Ali Khomsan.
Advertisement
Dengan memperkenalkan MPASI berbahan dasar ubi ungu, tutur Ali Khomsan, berarti telah membantu program diversifikasi pangan pokok untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi Indonesia. Ini menjadi penting mengingat sampai saat ini ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras masih tergolong tinggi, yaitu lebih dari 60 persen.
Pemilihan serelia juga membantu bayi menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan saat proses pertumbuhan terjadi. Anak akan menyukai makanan apa saja, termasuk ubi ungu. "Anak dapat menyukai makanan apa saja sejak dia berada di dalam janin kandungan ibunya," ujar Ali.
Menurut Ali, selama kehamilan ibu mau makan apa saja. Ketika si bayi lahir, dia akan tumbuh dengan menyukai beragam pangan. Karena selama di janin terjadi proses perekaman rasa yang membuat anak tidak lagi merasa aneh saat diberi makanan selain serelia.
"Jika si bayi pilih-pilih makanan sampai usia tiga atau empat tahun, barangkali ibunya juga pilih-pilih makanan saat hamil. Maunya makanan tertentu saja," kata Ali Khomsan.