Liputan6.com, Jakarta World Contraception Day (WCD) atau Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh setiap 26 September dirayakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, bersama PT. Bayer Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang sebagai tuan rumah.
Mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia Melalui Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi Menuju Keluarga Bahagia Sejahtera", acara ini diikuti dengan mengadakan sarasehan keluarga berencana (KB) sekaligus peluncuran program Duta KB Malang Sejahtera.
Terpilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah perayaan hari besar ini ditinjau berdasarkan angka penggunaan kontrasepsi dan program KB tertinggi di Jawa Timur. Berlokasi di desa Robyong dan desa Poncokusumo, Kabupaten Malang, masyarakat setempat sangat antusias menyambut momen besar ini.
Advertisement
Di Desa Robyong, para petani setempat diundang untuk menghadiri penyuluhan dan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi dan program KB. Acara juga dimeriahkan dengan pelepasan sejumlah balon yang menandakan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.
Sementara di Desa Poncokusumo, berdiri sejumlah tenda bazaar dan panggung hiburan untuk penduduk desa setempat.
Acara yang dihadiri oleh Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani, bersama Kepala BKKBN, dr. Surya Chandra Surapaty, Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati Kabupaten Malang, Dr. H. Rendra Krensa, dan Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Ashraf Al-Ouf, disambut dengan antusiasme yang besar dari masyarakat kedua desa.
"Perayaan hari kontrasepsi sedunia yang sudah berjalan sejak 2007 di Indonesia ini bertujuan untuk menginformasikan fakta yang benar dalam memenuhi hak-hak reproduksi wanita yang berkaitan dengan kontrasepsi yang harus berkualitas tinggi dan aman," ujar Puan Maharani, Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dalam pidato dan sambutan Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Desa Poncokusumo, Malang, Selasa (27/9/2016).
Tak tertinggal, Puan turut membagikan dua sepeda kepada kader kontrasepsi dan keluarga berencana kota Malang, sebagai penghargaan atas keberhasilan kerja para kader kontrasepsi dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
Penggunaan kontrasepsi dan program KB ini sendiri bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dalam upaya meningkatkan kesadaran kontrasepsi sehingga pasangan keluarga dapat memperoleh informasi, merencanakan kehamilan, serta membuat pilihan informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual pasangan.
"Generasi berencana katakan tidak pada pernikahan usia dini, karena sel reproduksi sebelum usia 21 tahun belum matang. Hal ini turut menjadi sebuah tantangan sekaligus ancaman eksistensi generasi bangsa Indonesia," tuntas Kepala BKKBN.
Â
Â