Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa kentang goreng kehilangan kelezatannya ketika mereka sudah menjadi dingin?
“Salah satu alasan utama kentang goreng kehilangan daya tariknya ketika mereka sudah dingin adalah adanya perubahan pada tekstur kentang. Perubahan tekstur tersebut, disebabkan oleh bahan kimia di dalam kentang yang dipenuhi dengan pati. Pati terasa enak hanya ketika terhidrasi dengan cukup,” ujar profesor kimia di American University di Washington, D.C., Matt Hartings.
Ia menjelaskan, ketika pati di dalam kentang yang berbentuk seperti bola-bola kristal kecil terkena suhu yang sangat tinggi seperti saat di penggorengan, maka air akan masuk ke dalamnya dan mengisi kentang seperti balon.
Advertisement
“Alih-alih bola-bola kristal tersebut berubah menjadi kecil dan keras, namun Anda akan mendapatkan sesuatu yang lebih poofy. Tekstur seperti ini umumnya sangat disukai orang-orang,” lanjutnya, seperti dilansir dari Live Science, Jumat (7/10/2016).
Ia kemudian menambahkan, “Namun ketika kentang goreng menjadi dingin, air di dalam kristal di dalamnya mulai keluar, sehingga Anda akhirnya kehilangan teksturnya yang lembut."
Selain air, suhu pun juga ikut berkontribusi dalam memicu terjadinya perubahan pada rasa kentang yang kita makan.
“Intinya, suhu panas bisa membantu meningkatkan cita rasa pada makanan,” tuturnya.
Terlebih lagi, rasa tidak enak kentang juga sangat bisa dipicu oleh aromanya yang juga sudah tidak sedap.
“kentang goreng memiliki aroma yang lezat, namun ketika mereka dingin, maka sebagian besar aromanya menghilang. Tanpa aroma tersebut, rasa lezatnya pun juga menghilang,” tutupnya.