Cara Tahu Mutmainah Alami Gangguan Jiwa atau Tidak

Umumnya sulit mempercayai seorang ibu tega membunuh apalagi mutilasi anaknya seperti yang dilakukan Mutmainah

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Okt 2016, 06:31 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 06:31 WIB
Ibu Hamil Korban Mutilasi hingga Objek Wisata di Pegunungan Napu
Korban mutilasi diketahui bernama Nuri Semaya. Sementara itu, pegunungan Napu, Poso, menyimpan objek wisata era megalitikum.

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang normal rasanya sulit mempercayai seorang ibu tega membunuh apalagi mutilasi anaknya seperti yang dilakukan Mutmainah. Muncul dugaan wanita 28 tahun yang disapa Iin ini mengalami gangguan kejiwaan sesudah melahirkan.

"Untuk mengetahui itu ya harus diperiksa," kata Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Eka Viora usai konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Kantor Kemenkes RI, Rabu (5/10/2016).

Pemeriksaan oleh psikiater tidak bisa dilakukan sekilas, melainkan butuh proses panjang yakni lewat pemeriksaan dan wawancara. Psikiater akan menggali gangguan pada perilaku, proses pikir, dan emosi seperti dituturkan Eka.

Perilaku misalnya ada yang terlalu keluar namun ada yang menarik diri dari kehidupan bermasyarakat. Lalu proses pikir ini ada banyak macam berpikir misalnya ia merasa yakin tak terbantahkan dirinya adalah seseorang dengan jabatan tinggi padahal bukan.Kemudian bisa juga ia merasa mendengar suara-suara yang menyuruh dia melakukan sesuatu, padahal secara objektif tidak ada.

Lalu, melihat juga dari sisi emosi. Bisa meledak-ledak atau pun murung.

"Namun tidak cukup seperti itu. Untuk mengatakan ia alami gangguan jiwa, harus ada pemeriksaan lagi di luar itu yakni menanyakan pada keluarga, suami, orangtua, tetangganya," kata Eka.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, psikiater akan mencocokkan gejala-gejala yang muncul dengan kriteria gangguan jiwa yang ada. "Baru dari situ kita tahu, dia alami gangguan jiwa atau tidak," tutur Eka lagi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya