Liputan6.com, Jakarta Postpartum depression (PPD) atau depresi usai melahirkan rupanya banyak terjadi pada para ibu. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat ada 11-20 persen wanita yang mengalami gejala postpartum depression.
Ada banyak hal yang memicu seorang ibu mengalami postpartum depression salah satunya pernah mengalami mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi. Lalu komplikasi saat persalinan serta kurangnya dukungan emosional dari pasangan, keluarga atau teman selama persalinan meningkatkan risiko ibu alami postpartum depression.
Baca Juga
Namun, para ibu yang mengalami kondisi depresi pasca melahirkan kerap tidak mengetahui mereka alami hal tersebut. Nah untuk membantu berikut empat tanda bila seorang ibu mengalami depresi usai melahirkan seperti mengutip laman Women's Health, Rabu (2/11/2016).
Advertisement
1. Membuat keputusan terasa begitu berat atau sulit
Ibu yang memiliki postpartum depression memiliki rasa takut membuat kesalahan untuk bayi seperti diungkapkan dokter kebidanan dan kandungan dari Montefiore Health System, Mary L. Rosser.
2. Sulit tidur meski bayi sedang tidur
Di awal-awal bayi lahir, waktu ibu untuk tidur terbatas. Sehingga ibu biasanya mencuri-curi waktu tidur saat bayi tidur. Namun ibu dengan depresi usai melahirkan tidak melakukan itu. Kondisi kurang tidur membuat para ibu ini sulit fokus dalam menjalankan kehidupan sehari-hari seperti diungkapkan psikiater dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat, Allison Kurzman.
3. Selalu muncul rasa putus asa
Ibu baru, apalagi yang baru pertama kali memiliki anak pasti merasa lelah dan bingung dalam mengurus anak. Jadi normal bila di minggu-minggu awal sesudah melahirkan sering menangis atau stres seperti dipaparkan Rosser.
Tetapi bila perasaan tersebut berlangsung lama dan berdampak pada kehidupan sehari-hari, itu jadi salah satu tanda depresi usai melahirkan.
4. Muncul pikiran menyakiti diri sendiri atau bayi
Jika muncul pikiran, "Apa yang akan terjadi bila kujatuhkan bayi ini ke bak mandi?" namun tidak pernah melakukannya. Bila muncul ini terjadi berulang, coba sampaikan ke orang yang dipercaya seperti suami atau ibu seperti dipaparkan Kurzman.
Tak perlu malu menceritakan hal tersebut, dan bila perlu carilah bantuan medis.