Hentikan Kebiasaan Cukur Rambut Kemaluan Sebelum Berhubungan Seks

Liputan6.com, Jakarta Sebelum berhubungan seks apa yang bakal pasangan lakukan? Apabila salah satunya mencukur rambut kemaluan, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.

Pasangan bisa saja merasa canggung dengan kondisi rambut kemaluannya sehingga mencukur di kamar mandi tepat sebelum melakukan hubungan seks.

Namun, Lora Ivanova, pendiri myLAB Box, yang pertama kali memberikan Pelayanan nasional pengujian STI mengingatkan agar perempuan dan laki-laki menghindari mencukur rambut kemaluan untuk mencegah tertular IMS (Infeksi menular seksual).

"Mencukur rambut kemaluan Anda secara drastis dapat meningkatkan kesempatan Anda tertular IMS sebanyak 440 persen," katanya kepada MedicalDaily.

Awal bulan ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Sexually Transmitted Infections menemukan laki-laki dan perempuan yang mencukur rambut kemaluannya lebih mungkin mengalami IMS, termasuk herpes, HPV, sifilis, gonore, klamidia, atau HIV.

Peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti usia seseorang, dan jumlah pasangan seksual. Hubungan antara tingginya tingkat IMS dengan mencukur rambut kemaluan tidak jelas, tetapi muncul dugaan luka dari mencukur dapat memudahkan bakteri dan virus masuk ke kulit.

Kehadiran rambut kemaluan memiliki tujuan yakni memberikan bantalan terhadap gesekan yang dapat menyebabkan abrasi kulit dan cedera. Inilah yang melindungi kulit dari bakteri dan kuman yang tidak diinginkan.

"Mencukur dan waxing, dapat membuat banyak luka yang hampir tak terlihat, meninggalkan Anda lebih rentan kontak dengan bakteri dan virus," kata Ivanova.

Luka kecil yang terbuka yang dikombinasikan dengan lingkungan lembab hangat, benar-benar menjadi surga bagi bakteri. Hal ini bisa mengakibatkan penyebaran IMS lebih lanjut bila Anda tetap mencukur rambut kemaluan sebelum berhubungan seks.

Jika Anda harus mencukur rambut kemaluan, Ivanova menyarankan Anda dan pasangan memastikan sudah benar-benar diuji IMS untuk menghilangkan risiko.