23 Orang Pemilik Boneka Seks Anak-Anak Ditangkap

Kepemilikan boneka seks 23 orang ini diperkarakan. Mereka dianggap melanggar hukum.

oleh Melly Febrida diperbarui 22 Jan 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2017, 09:00 WIB
Boneka Seks
Kepemilikan boneka seks dari 23 orang ini diperkarakan. Mereka dianggap melanggar hukum

Liputan6.com, Jakarta Gara-gara memiliki boneka seks anak-anak, 23 orang ditangkap. Boneka seks anak-anak itu ternyata digunakan untuk menyembuhkan paedofilia.

Ini semua terungkap setelah The National Crime Agency (NCA) menginvestigasi. Seorang pria dituduh mengimpor mereka ke Inggris secara "komersial".

Situs Dailystar menuliskan, seorang terapis seks diyakini memberikan boneka seks anak untuk paedofilia agar mereka sembuh.

Memang, di Jepang ada "hotel cinta". Para tamu yang sakit dapat melakukan tindakan seks terhadap boneka anak.

Seorang juru bicara NCA mengatakan kepada The Sun Online, "Berdasarkan peraturan, itu adalah suatu pelanggaran mengimpor yang 'tidak senonoh atau artikel cabul."

Seorang pria Inggris ditangkap karena dicurigai mengimpor sejumlah boneka untuk komersial. Kasus ini belum didakwa, tapi sedang diselidiki.

Sejak April tahun lalu, sudah ada 23 orang yang ditangkap karena membeli boneka seks anak.

Boneka seks anak-anak ini memang dijual di situs gelap dengan mengiklankan boneka seks seperti anak usia 5 tahun dan menggambarkannya seperti anak-anak sesungguhnya.

Website itu menjual boneka seks seharga 1.300 pound sterling dan mengklaim boneka terbuat dari silikon yang lembut seperti tubuh manusia.

Beberapa situs itu sebenarnya palsu dan digunakan untuk menjerat paedofilia untuk mentransfer uang.

Sebuah boneka seks adalah jenis sex toy atau mainan seks yang memiliki ukuran dan bentuk seperti pasangan seks. Boneka seks tersebut dipakai untuk membantu masturbasi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya