Liputan6.com, Jakarta Saat musim hujan seperti ini penyakit seperti influenza kerap menyerang. Siapa pun bisa terkena flu, termasuk ibu hamil. Tapi, ibu hamil seringnya menghindari obat flu demi mencegah hal yang merugikan kesehatan janin. Bahayakah ibu hamil minum obat flu?
Ibu memang bertanggung jawab melindungi dan memelihara janin di rahimnya. Embrio di dalam rahim ibu mendapat makanan melalui plasenta. Alhasil, apapun yang dikonsumsi ibu diteruskan ke bayi. Termasuk zat yang tidak sehat dan beracun.
Namun, sebuah studi terbaru yang dilakukan terhadap 700.000 wanita menemukan, anak-anak yang belum lahir tak menderita bila ibunya minum obat flu selama kehamilan. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal medis BMJ.
Advertisement
Penulis penelitian mengatakan inilah penelitian terbesar yang pernah menilai potensi risiko mengonsumsi oseltamivir atau zanamivir, dua obat utama untuk memerangi infeksi flu serius selama kehamilan. Tim tersebut meneliti hampir 6.000 ibu hamil di Denmark, Norwegia, Swedia, dan Perancis, yang diresepkan oseltamivir atau zanamivir antara tahun 2008 dan 2010, dan hampir 700.000 ibu hamil yang tidak mengonsumsi.
Tim menemukan tidak ada peningkatan risiko dari satu kelompok di masa depan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, merokok, dan penggunaan obat-obatan lainnya. Ini termasuk berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, cacat lahir, atau meninggal. Anehnya, tim menemukan anak-anak yang ibunya telah diresepkan Tamiflu atau Relenza, obat yang dikenal sebagai inhibitor neuraminidase, sedikit kemungkinannya menjadi kurus seperti dilansir NDTV, Minggu (5/3/2017).Â
Tim peneliti mengatakan musim influenza setiap cuaca dingin, menempatkan jutaan ibu hamil berisiko terkena penyakit parah dengan strain virus yang agresif. Tim menambahkan ada kekurangan dalam penelitian ini, termasuk peneliti tidak menilai risiko terhadap anak sebelum usia kehamilan 22 minggu, dan tidak tahu apakah wanita yang diresepkan obat benar-benar mengomsumsinya atau tidak.