Liputan6.com, Jakarta Lula Kamal Msc, seorang dokter yang sudah memiliki tiga orang anak, menganggap wajar seorang ibu baru kerap dilanda rasa khawatir yang berlebihan. Rasa itu terjadi secara alami, karena naluri seorang ibu tak ingin hal-hal buruk menimpa buah hati tercinta.
Menurut Lula, dalam sebuah diskusi 'Sleek Baby Mengajak Ibu di Indonesia Mengubah Khawatir Menjadi Caring', rasa khawatir tersebut tidak selalu punya dampak yang buruk.
Positifnya, di tengah kecanggihan teknologi saat ini, rasa khawatir tadi justru akan mendorong seorang ibu untuk mencari tahu dan membaca semua informasi mengenai hal yang mereka takutkan itu.
Advertisement
Baca Juga
"Sebab, di sisi lain, ada ibu yang khawatir, yang membuatnya jadi nggak peduli," kata Lula. "Semua cerita mengenai rasa khawatir itu ada gunanya asal tidak berlebihan."
Khawaitr dalam porsi tertentu, lanjut Lula, bisa menjadi positif. Bikin si Ibu baru tersebut mau belajar lebih banyak lagi, karena merasa ada informasi yang belum mereka dapatkan.
Akan tetapi bisa juga jadi negatif bila khawatirnya menjadi seperti ini, "Kalau setiap setengah jam si ibu mencari tahu apakah anaknya napas atau tidak, yang pada akhirnya membuatnya jadi tidak tidur, itu yang nggak boleh. Kalau sudah sampai di sana, aktivitas sehari-hari pun bisa jadi berantakan."
Lula sendiri mengakui, menjadi ibu baru yang baru saja dikaruniai anak pertama memang kerap bermasalah. Lula saja yang seorang dokter, yang seringkali membantu proses melahirkan, yang juga sering memberi saran bagaimana cara agar ASI keluar untuk pertama kali, tidak malu mengakui bahwa dia pernah keringatan di hari pertama memberikan ASI buat buah hatinya.
"Begitu yang terjadi pada anak sendiri, kok nggak masuk-masuk. Jadinya, menyusui hari pertama keringatan, stres pula. Namun, setelahnya saya sadar, practice make perfect. Anggap saja itu latihan untuk kita (para ibu)," katanya ditulisĀ Senin (1/5/2017)