Liputan6.com, Jakarta Cegukan (hiccup) umumnya terjadi hanya beberapa jam, paling lama satu hari. Namun, jika Anda mengalami cegukan lebih dari 48 jam (dua hari), sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Selain mengganggu tidur, menurunkan napsu makan, dan membuat mental jadi drop, cegukan yang terjadi lebih dari dua hari ditakutkan merupakan sebuah tanda adanya masalah kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari NYU Langone Medical Center, Roshini Rajapaksa, mengatakan, pada beberapa kasus, cegukan yang berlangsung lama bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada saraf.
"Bisa juga cegukan terjadi karena ada sesuatu di otak Anda, seperti infeksi atau masalah tertentu di otak," katanya dikutip dari situs Time, Selasa (2/5/2017)
Hasil penemuan para peneliti dari Texas A&M University, cegukan terlalu lama bisa mengindikasikan stroke atau masalah di jantung. Menurut mereka, dalam beberapa kasus cegukan terkait dengan penggumpalan darah serius.
Jika cegukan yang Anda alami disertai dengan lelah, mual, dan pembengkakan pada kaki, waspadai efek samping dari sirosis (jaringan perut pada hati) atau gagal hati.
Roshini, menambahkan, jika sudah ke dokter tapi tak ditemukan masalah yang serius, Anda bisa menghentikan cegukan itu dengan, minum. "Minum atau berkumur air dingin bisa membantu karena dapat menstimulasi area belakang tenggorokan," ucap Roshini.
Pada beberapa orang, menahan napas efektif meredakan cegukan.