Apa yang Menyebabkan Cegukan dan Kenapa Bunyinya Begitu?

Semua orang pernah mengalami cegukan dan mengeluarkan bunyi yang khas, tapi apa penyebabnya?

oleh Nilam Suri diperbarui 20 Apr 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 11:30 WIB
Cegukan
Ilustrasi cegukan. Foto: testtube

Liputan6.com, Jakarta Cegukan sering datang tak terduga. Kadang hilang begitu saja, tapi ada juga kalanya ketika sudah berbagai usaha yang Anda lakukan, cegukan tak hilang-hilang juga.

Cegukan terjadi ketika diafragma Anda mengencang, pita suara menutup dan Anda mengeluarkan bunyi yang terdengar seperti "hik". Inilah kenapa cegukan dalam Bahasa Inggris disebut sebagai hiccup.

Tapi pernahkah Anda penasaran, sebenarnya apa yang menyebabkan cegukan, dan kenapa ketika terjadi Anda mengeluarkan suara yang khas itu? Berikut beberapa fakta tentang cegukan, melansir Medical Daily, Kamis (20/4/2017).

1. Terjadi sejak belum lahir

Tahukah Anda, cegukan sebenarnya terjadi sebelum Anda lahir ke dunia ini, alias sejak janin masih berada dalam kandungan. Biasanya, menuju akhir gestasi, dipercaya janin sering cegukan di dalam rahim, tulis Darthmouth Undergraduate Journal of Science.

Cegukan ini terjadi untuk menyiapkan janin agar bisa menghirup udara setelah lahir. Cegukan pada janin akan berkurang secara drastis di antara minggu ke-26 sampai 46, gerakan bernapasnya juga akan meningkat di masa-masa ini.

2. Makan dan minum bisa menyebabkan cegukan

Cegukan
Makan dan minum yang tidak sehat bisa jadi penyebab cegukan.

Walaupun cegukan bisa ditelusuri sejak sebelum lahir, perubahan kebiasaan sehari-harilah yang kemudian menyebabkan terjadinya cegukan. Perut yang penuh seperti saat makan cemilan dengan cepat, atau minum minuman bersoda adalah salah satu penyebab yang memperbesar kemungkinan Anda mengalami cegukan.

Kebiasaan makan yang tidak sehat ini berujung pada distensi (penumpukan gas dalam perut) yang mengganggu diafragma. Hal ini kemudian membuat perut kejang saat Anda meneguk udara dengan cepat.

Kontraksi otot tiba-tibalah yang kemudian membuat epiglottis--area antara pita suara yang melindungi glottis--menutup, yang kemudian menghasilkan bunyi "hik" tersebut, jelas Mayo Clinic.

3. Ampuhkah cara-cara penghilang cegukan?

Cegukan
Walau bisa hilang sendiri, cegukan bisa hilang kalau Anda dikagetkan.

Walaupun alasan kenapa kita mengalami cegukan sepertinya cukup jelas, cara mengatasi cegukan sebenarnya lumayan rumit. Tak berpengaruh apakah cegukan Anda terjadi selama beberapa menit, atau beberapa jam, terkadang beberapa teknik tidak umum cukup efektif.

Teknik pengagetkan dipercaya ampuh untuk menghilangkan kejutan. Ini karena rasa kaget mengalihkan fokus otak dari cegukan, sambil secara langung menstimulasi bagian tubuh yang terlibat dalam cegukan.

Menurut LiveScience, mengejutkan seseorang yang sedang cegukan akan menyetel ulang pola nafasnya dan juga menimpa stimulus di sistem saraf simpatetis--mengurangi sekresi pencernaan; mempercepat detak jantung; mengkontraksi saluran darah.

Dengan kata lain, ketika seseorang merasa kaget, ada stimulasi simpatetik yang berujung pada menghilangnya cegukan. Namun pada kebanyakan kasus, cegukan hilang sendiri tanpa bantuan apapun.

4. Kapan cegukan mulai dianggap serius?

Cegukan
Cegukan bisa jadi pertanda dari penyakit yang lebih serius.

Jika Anda sudah mencoba menahan napas, bernapas dalam kantong kertas, dan masih juga mengalami cegukan yang telah terjadi selama 48 jam--terus menerus--atau, cegukan yang terjadi lebih dari satu bulan--menyebabkan rasa sakit yang konstan (intractable)--hal ini bisa jadi pertanda dari suatu penyakit yang lebih serius.

Cegukan yang tidak teratur bisa berujung pada kelelahan, gangguan tidur, bahkan turunnya berat badan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah, mulai dari pusat sistem saraf seperti kanker, infeksi, dan stroke, sampai ke masalah kesehatan mental.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya