3 Hal Seputar Jerawat Ini Hanyalah Mitos

Penggunaan tabir surya atau disebut-sebut sebagai penyebab meradangnya jerawat ternyata hanya mitos.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 03 Mei 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 09:12 WIB
Tabir Surya dan Mitos Jerawat
Tahukah Anda tanda-tanda tabir surya yang sudah kedaluwarsa? (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Mitos yang menyebut jerawat merupakan masalah yang hanya menimpa remaja, tentunya sudah tidak asing di telinga kita, bukan? Para pakar padahal sudah mengingatkan, jerawat bisa dialami oleh semua gender dari segala usia, bergantung dari kebiasaan menjaga kebersihan wajah hingga pola diet sehari-hari.

"Bahkan, jerawat lebih sering terjadi pada wanita dewasa daripada pria. Ini disebabkan fluktuasi hormon yang terus berlanjut," kata Dermatologis dari London, Hadley C seperti dikutip dari Women's Health, Rabu (2/5/2017)

Data dari The International Dermal Institute pun menepis mitos tersebut. Diketahui 40-55 persen orang dewasa berumur 20-40 tahun masih mengalami jerawat.

Tidak cuma ini saja, masih banyak mitos seputar jerawat yang seharusnya Anda abaikan, seperti di bawah ini: 

1. Semakin sering mencuci dan menggosok wajah semakin baik

Untuk mencegah penumpukan minyak pada wajah, mencuci wajah memang bisa menjadi solusinya. Namun, jika ini dilakukan secara berlebihan justru akan membuat kulit kering dan menyebabkan iritasi.

2. Makanan berminyak bikin wajah berjerawat

Meski beberapa makanan bisa mempengaruhi munculnya jerawat, penelitian menunjukkan makanan yang digoreng tidak berdampak pada kulit. Makanan yang memicu timbulnya jerawat adalah produk olahan susu dan makanan tinggi gula.

3. Tabir surya penyebab jerawat

Mitos terakhir datang dari tabir surya yang justru dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Yang salah bukan tabir surya, tapi Anda harus memilih produk yang tepat dan bebas minyak agar jerawat tidak meradang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya