Perlu Berapa Sesi Hipnoterapi agar Efektif?

Keberhasilan hipnoterapi sangat ditentukan oleh kerja sama antara klien dan terapisnya.

oleh Widya Saraswati diperbarui 19 Mei 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 10:00 WIB
Fenomena Trance, Hipnosis dan Hipnoterapi
Banyak orang yang masih salah mengerti mengenai kondisi trance atau hipnosis. Menurut mereka trance adalah suatu kondisi yang diciptakan

Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan hipnoterapi sangat ditentukan oleh kerja sama antara klien dan terapisnya. Untuk itu, diperlukan kepercayaan (trust) klien terhadap terapis. Dengan demikian, klien menjadi mudah dibawa rileks dan bisa pasrah ikhlas (all out) mengikuti bimbingan dan arahan selama diterapi.

Tentu saja keandalan hipnoterapis juga berperan, lebih-lebih dalam membantu klien masuk ke kondisi somnambulis (rileks sangat dalam) di mana gelombang otak dominan di level theta dan delta, agar dapat mengakses emosi dan memori yang menjadi sumber masalah.

Untuk itu, klien diharapkan mau berkomitmen untuk menjalani kurang lebih empat kali terapi. Jumlah ini bukan sebuah keharusan, melainkan hanya ancar-ancar. Sering kali kurang dari itu sudah cukup, tapi kadang dibutuhkan lebih dari empat kali. Komitmen dari klien sangat diperlukan mengingat satu kali terapi memerlukan waktu cukup lama, rata-rata antara 2-4 jam.

Selama klien menjalani hipnoterapi, di ruang praktik hanya ada terapis dan klien saja. Artinya, pasangan, orangtua, atau keluarga tidak diperkenankan untuk melihat proses terapi dilakukan. Mengapa demikian? Tak lain adalah demi kenyamanan klien, efektivitas terapi, dan terjaminnya rahasia klien.

Misalnya orangtua membawa anaknya untuk diterapi karena suka memukul dan mengumpat dengan kata-kata kasar. Bila agresivitas itu muncul akibat kemarahan anak terhadap orangtua, apakah anak dapat mengungkapkan kondisi yang sebenarnya bila orangtua menunggu di ruang terapi? Tidak. Anak akan merasa takut, tidak pantas dan terancam sehingga terapi menjadi tidak efektif.

Pada kasus-kasus yang berkaitan dengan gangguan perilaku atau kejiwaan, khususnya anak-anak, biasanya diperlukan terapi keluarga (family therapy). Hal ini mengingat bahwa sumber masalah pada anak sering kali adalah orangtuanya. Karena itulah, orangtua maupun anak perlu menjalani sesi konseling/ terapi dengan hipnoterapis yang sama. Demikian pula kalau klien mengalami masalah rumah tangga, diperlukan sesi terapi berdua dengan pasangan.

Apakah ada syarat tertentu untuk menjalani hipnoterapi? Ya, benar; syarat utamanya adalah klien setuju atau menginginkan dilakukan hipnoterapi. Hipnoterapis tidak dapat bekerja bila klien tidak bersedia diterapi. Berbeda dengan dokter yang pasiennya menolak minum obat, pasien masih bisa dipaksa atau bahkan disuntik.

Hipnoterapi adalah terapi pikiran dengan cara omong-omong. Jika yang punya pikiran tidak bersedia atau tidak nyaman diajak omong, maka isi pikiran tidak akan keluar dari yang bersangkutan. Kemungkinan lain adalah kata-kata yang diucapkan bukan kondisi sebenarnya.

Dengan kata lain, semakin yang bersangkutan menginginkan dan berinisiatif untuk diterapi, proses terapi akan menjadi lebih mudah dan lancar. Hasilnya pun jadi lebih efektif dan efisien.

Syarat lain adalah klien menyediakan waktu yang cukup, tidak tergesa-gesa, tidak memiliki janji lain yang penting berdekatan dengan jadwal terapi. Hal ini mengingat hipnoterapi memerlukan waktu yang lama dan klien perlu rileks.

Salam kasih.

 

Widya Saraswati, sudah lama berkecimpung di bidang kesehatan. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi sebuah media kesehatan di bawah grup Kompas Gramedia. Dia juga dosen Komunikasi di Institut Kesenian Jakarta. Saat ini aktif sebagai hipnoterapis klinis bergelar CCH (Certified Clinical Hypnotherapist) dari Adi W Gunawan Institute of Mind Technology. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya