Widya Saraswati, Jadi Hipnoterapis Karena Penelitian Pikiran

Pertanyaan tentang kematian membuat Hipnoterapis Widya Saraswati mantap meninggalkan dunia jurnalis.

oleh Melly Febrida diperbarui 12 Jul 2013, 10:45 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2013, 10:45 WIB
hipnoterappis-130711b.jpg
Kematian memang tak ada yang bisa memprediksi. Namun karena pertanyaan tentang kematian, Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT, mantap banting stir dari jurnalis menjadi seorang hipnoterapis klinis. Selain itu, ada penelitian yang mengungkapkan pikiran memengaruhi kesehatan seseorang.

"Kenapa pilih hipnoterapi, karena mendapati fakta penyakit itu 90 persen karena pikiran. Sementara pikiran itu tidak pernah diutak-atik," ujarnya.

Ia menjelaskan, pikiran itu terdiri dari dua yakni sadar dan bawah sadar. Dan sumber masalah itu berada di pikiran bawah sadar. "Sejak awal, saya sudah berpikir kesehatan harus holistik. Dan pada 2010, saya mulai mengerti ada aspek dominan dari holistik yaitu pikiran," jelasnya.

Ia memberi contoh, jika seseorang mempunyai masalah dengan pikirannya, tubuhnya bisa menunjukkan dengan beberapa gejala seperti kesemutan, sakit kepala, sakit lambung, atau tekanan darah tinggi. Dan hipnoterapi dilakukan untuk membenahi pikirannya, bukan gejala yang diobati.

"Kalau karena pikiran, orang itu harus diberesi aspek pikirannya. Akar masalah harus diselesaikan agar simtomnya hilang," ujarnya.

"Sakit kepala orang minum obat untuk mengatasi simtomnya. Tapi rentetan sebelumnya dari pikiran, belum selesai. Untuk mencari pusatnya diperlukan hipnoterapi," ujarnya.

Ada berbagai masalah yang dialami kliennya dan Widya mengatakan itu semua sebagai gejala yang muncul dari pikiran. Seperti kanker payudara, orang belum ketemu jodoh, ingin lebih sukses, hingga masalah seks.

Sehari-hari Widya berpraktik di Tirtayu Healing Center. Untuk satu sesi pengobatan biasanya membutuhkan 2 jam dengan biaya Rp 1 juta. Namun jangan berharap ada tawaran paket pengobatan dari Widya. Tak disangkal, beberapa hipnoterapis mencoba menawarkan paket-paket terapi yang sebenarnya tidak masuk akal hingga klien harus berkali-kali diterapi. "Kalau sekali bisa kenapa harus 10 kali datang," jelasnya.

Waktu Hidup Tersisa

Widya mantap meninggalkan dunia jurnalis usai mengikuti sebuah pelatihan. Pelatihan itu memang bukan untuk terapi, namun dari sana Widya menyadari ia harus membereskan hidupnya.

"Saya pertama ikut itu empat hari, itu tidak untuk terapi. Di situ, di pelatihan ada pertanyaan `Jika Tuhan mengizinkan, mau mati umur berapa? Jawab cepat jangan mikir," katanya.

"Di situ ketemu jawaban 72 tahun. Saat itu saya 49 tahun. Jadi hitung-hitungannya 72 dikurangi 49 dibagi 3. Kenapa dibagi tiga karena kehidupan kita 24 jam  per hari, 8 jam buat tidur, 8 jam buat kerja, 8 jam waktu efektif buat kita. Kenapa di bagi tiga karena waktu efektifnya yang mau dihitung," jelasnya.

Dari jawaban tersebut, Widya mulai berpikir banyak hal yang belum dikerjakannya. "Mulai mikir saya, nggak sampai 9 tahun. Banyak sekali yang belum kukerjakan. Karena hidupku untuk kerja, kerja, dan kerja. Akhirnya saya mikir apa yang ingin saya lakukan tapi belum saya lakukan. Sebetulnya saya sudah mau keluar dari 2008, jadi mikirnya lama. 2010 itu saya mantep sekali putuskan keluar," jelasnya.

Kini sudah beragam kasus dia tangani. Mulai yang mudah hingga sulit. Pelatihan-pelatihan untuk para guru dan rohaniwan seperti biksu atau biksuni dijalankannya, tanpa minta bayaran. "Ya, ada saatnya cari duit, tapi juga ada saat untuk berbagi," ujarnya.

Tentu selain berbagi, satu hal yang membahagiakannya adalah ketika klien yang ditanganinya mengalami kemajuan dan perbaikan diri tanpa perlu harus berlama-lama menjalankan terapi.

BIODATA

Nama lengkap : Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT

Tanggal Lahir: 28 November 1960

Pendidikan:
  • S1, Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • MMDP, Prasetya Mulya Business School, Jakarta
  • Certified Hypnotherapist (CHt) dan
  • Certified Clinical Hypnotherapist (CCH), Adi W Gunawan Institute of Mind Technology, Surabaya
Pekerjaan saat ini:
  • Dosen, Fakultas Senirupa, Insititut Kesenian Jakarta (IKJ) sejak 1994 - sekarang
  • Trainer/managing partner, Infinito (lembaga training) sejak 2010
  • Certified trainer (CT) AWG Insititute sejak 2012
  • Hipnoterapis klinis sejak 2011
Pekerjaan sebelumnya:
  • Dosen Fisip Unair
  • Wartawan kantor berita KNI
  • Wartawan majalah Tiara
  • Wartawan tabloid Senior
  • Wartawan tabloid Gaya Hidup Sehat / sehatnews.com
  • Penyiar tamu/host Radio Pesona
  • Penyiar tamu/host Radio Trijaya
Alamat praktik:

Tirtayu Healing Center
Jl. Senopati 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
telp. 021 72800343.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya