Liputan6.com, Jakarta Seorang teman, sebut saja namanya Winda, bercerita tentang ibu mertuanya, Mbok Kasidi yang selalu sakit setiap malam Kamis Kliwon. Winda juga sering merasa tidak nyaman jika berada di dekatnya. Salah satu cucu Mbok Kasidi bahkan selalu ketakutan jika berjumpa dengan neneknya. Winda curiga ada semacam makhluk gaib, arwah, atau jin yang mendiami tubuh Mbok Kasidi.
Saya menyempatkan datang ke rumah Winda untuk berkenalan dan melihat kondisi Mbok Kasidi. Mbok Kasidi berusia kurang lebih 70 tahun. Sejak kecil tinggal di Sedayu, Kulon Progo, 15 km dari pusat kota Yogyakarta. Secara fisik Mbok Kasidi masih sehat. Kegiatan sehari-harinya membuat tikar pandan. Pekerjaan yang sudah dijalaninya sejak muda. Keterampilan yang diperolehnya secara turun temurun. Sekilas tidak ada yang aneh dalam diri Mbok Kasidi.
Saat masuk ke dalam rumah, saya merasakan energi negatif yang cukup besar, berwujud perempuan. Roh yang sudah tua. Entah dia hidup berapa abad yang lalu. Roh inilah yang “menguasai” Mbok Kasidi. Di bagian belakang rumah saya juga merasakan energi yang besar, semacam laki-laki tinggi besar. Sudah berusia tua juga. Saya merasa mereka menyadari kehadiran saya.
Advertisement
Sambil menganyam tikar pandan, Mbok Kasidi bercerita tentang masa kecilnya yang sering sakit. Pada usia 9 bulan sampai dengan 3 tahun pernah terkena penyakit semacam borok di kulit yang tidak kunjung sembuh. Mbok Kasidi kesulitan menjawab ketika saya tanya bagaimana sakitnya bisa sembuh. Saya melihat dengan mata batin saya, roh inilah yang diberi tugas untuk menyembuhkan sakit Mbok Kasidi, menjaga kesehatannya sampai dengan sekarang.
Upah yang diminta roh tersebut adalah mengambil kesehatan Mbok Kasidi. Setiap malam Kamis Kliwon, Mbok Kasidi akan sakit. Terkadang demam tinggi, sakit gigi, kaki ngilu, dan penyakit yang lain.Menurut penuturan Winda, saat sakit di malam Kamis Kliwon tersebut, Ibu mertuanya terkadang sampai teriak-teriak kesakitan semalaman. Pada pagi hari, sakit Mbok Kasidi akan sembuh dengan sendirinya, seolah-olah tidak terjadi apapun pada malam sebelumnya.
Saya mencoba berkomunikasi batin dengan roh tersebut. Mengajaknya untuk berdoa supaya mengakhiri “tugas”nya dan mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan menuju alam keabadian. Roh itu belum mau, dengan alasan masih bertugas menjaga Mbok Kasidi. Baiklah, saya tetap akan berdoa untuk kedamaian jiwa mereka. Supaya Tuhan mengampuni dosa-dosa semasa mereka hidup pada zaman dahulu.
Saya berbicara dengan Winda. Saya minta Winda berdoa rosario dan berdoa kepada Santo Mikael supaya mengantar roh tersebut menuju alam keabadian. Suatu saat saya akan kembali dan mengajak roh-roh tersebut supaya melanjutkan perjalanan menuju alam keabadian.
Kesehatan dan usia ada di tangan Tuhan. Makhluk “gaib” tidak selayaknya berkuasa atas hidup manusia. Mereka membutuhkan doa kita supaya dapat melanjutkan perjalanan menuju ke alam keabadian, apapun agama mereka semasa hidupnya dulu.