Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan, buah delima dapat mengurangi intensitas nyeri pada pasien Rheumatoid Arthritis (Radang Sendi).
Seperti dilansir Everydayhealth, Sabtu (15/7/2017), studi ini telah diujicobakan pada tikus untuk menilai khasiat delima pada tingkat peradangan sendi.
Baca Juga
Studi ini mendukung para periset Iran yang pada 2014 menyimpulkan bahwa buah delima memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berpotensi mencegah hipertensi dan peradangan.
Advertisement
Meski memiliki manfaat luar biasa, rheumatologist dari University of Miami Health System di Miami, Florida, Gustavo Carbone, MD mengatakan, buah delima mungkin tidak dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat karena mengganggu tingkat penyerapan obat.
"Itu karena buah delima mengganggu CYP3A4 dan CYP2C9, enzim jeruk yang sama diketahui menghambatnya," kata Gustavo.
Daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi dengan jus jeruk sudah lama diketahui, seperti misalnya beberapa obat statin yang menurunkan kolesterol, termasuk Zocor (simvastatin), Lipitor (atorvastatin), dan Pravachol (pravastatin); Beberapa obat penurun tekanan darah, seperti Afeditab CR ( nifedipine ); Beberapa obat anti kecemasan, seperti BuSpar ( buspirone) ; Obat anti-aritmia seperti Cordarone ( amiodarone ); dan lain-lain.
Hingga kini peneliti belum bisa memastikan apakah buah delima memiliki efek yang sama, karena hanya sedikit penelitian yang diuji coba pada manusia.
Itu sebabnya sebuah artikel Desember 2013 di European Journal of Drug Metabolism and Pharmacokinetics menyimpulkan bahwa studi soal khasiat buah delima ini perlu penelitian lebih lanjut.