Penyakit GERD Apakah Bisa Sembuh? Ini Penjelasan Lengkapnya

Cari tahu apakah penyakit GERD (asam lambung) bisa sembuh total dan bagaimana cara mengelola gejalanya agar tetap nyaman menjalani aktivitas sehari-hari.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 10 Apr 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 11:00 WIB
penyebab gerd kambuh
penyebab gerd kambuh ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasakan sensasi panas dan terbakar di dada setelah makan? Atau mungkin sering mengalami mual dan muntah? Gejala-gejala tersebut bisa jadi pertanda penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah GERD bisa sembuh? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. GERD merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan secara permanen, namun gejalanya dapat dikontrol dengan baik melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup. Siapa pun, mulai dari bayi hingga lansia, berpotensi mengalami GERD, dan memahami kondisi ini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari.

Memahami penyakit GERD dan bagaimana mengelola penyakit ini sangat penting bagi semua orang, terutama bagi mereka yang sudah didiagnosis mengidap GERD. Pengetahuan yang tepat akan membantu penderita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Bila begitu, penderita GERD dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif tanpa terganggu oleh gejalanya. Banyak faktor yang dapat memicu GERD, mulai dari kebiasaan makan yang buruk hingga kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor-faktor risiko dan melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mencegah dan mengelola GERD.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (10/4/2025).

Penyakit GERD Apakah Bisa Sembuh?

penyebab gerd
penyebab gerd ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Melansir dari Healthline, WebMD, dan Kemenkes RI, GERD atau penyakit asam lambung merupakan kondisi kronis yang tidak bisa disembuhkan total. Namun, gejalanya dapat dikontrol dengan efektif sehingga penderita dapat menjalani kehidupan normal.

Pengobatan dan perubahan gaya hidup memainkan peran penting dalam mengelola GERD. Pada bayi, GERD sering ditandai dengan sering muntah atau regurgitasi. Pada anak-anak, gejala bisa berupa nyeri ulu hati, sulit menelan, atau batuk kronis. Pada orang dewasa, gejala umum meliputi heartburn, mual, dan regurgitasi.

Sementara pada lansia, GERD mungkin disertai dengan komplikasi seperti esofagitis atau striktur esofagus. Meskipun tidak dapat disembuhkan, dengan penanganan yang tepat, gejala GERD dapat diredakan secara signifikan, bahkan hilang untuk sementara waktu. Namun, kemungkinan kambuh tetap ada, terutama jika gaya hidup tidak diubah.

Menurut Healthline, GERD terjadi ketika isi lambung secara terus-menerus kembali naik ke kerongkongan. Isi lambung tersebut terkadang mengandung asam berlebih yang dapat menyebabkan iritasi dan nyeri. Banyak orang mungkin mengalami refluks asam, gangguan pencernaan, atau heartburn dari waktu ke waktu. Namun, jika Anda mengalami gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu, Anda mungkin menderita GERD.

Jika Tidak Diobati, Sebabkan Komplikasi Serius

GERD memengaruhi sekitar 20% orang di Amerika Serikat. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius. WebMD menambahkan bahwa GERD dapat disebabkan oleh hiatal hernia, yaitu kondisi di mana bagian atas lambung dan LES (Lower Esophageal Sphincter) bergerak di atas diafragma. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Kemenkes RI menjelaskan GERD, atau penyakit refluks gastroesofageal, adalah gangguan pencernaan jangka panjang (kronis). Penyakit ini terjadi ketika isi lambung mengalir kembali (refluks) ke dalam saluran makanan (esofagus). GERD adalah bentuk gastroesophageal reflux (GER) yang lebih serius dan berlangsung lama.

GER umum terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun. Kebanyakan bayi muntah beberapa kali sehari selama 3 bulan pertama. GER tidak menimbulkan masalah apa pun pada bayi. Dalam kebanyakan kasus, bayi akan sembuh dari kondisi ini saat berusia 12 hingga 14 bulan. GERD sering kali disebabkan oleh sesuatu yang memengaruhi LES, sfingter esofagus bagian bawah.

LES adalah otot di bagian bawah kerongkongan (esofagus). LES terbuka untuk memasukkan makanan ke dalam lambung. LES tertutup untuk menahan makanan di dalam lambung. Jika LES terlalu sering atau terlalu lama berelaksasi, asam lambung mengalir kembali ke esofagus. Hal ini menyebabkan muntah atau nyeri ulu hati.

Melansir dari Healthline, gejala GERD pada bayi meliputi sering muntah, menolak makan, kesulitan menelan, dan berat badan tidak naik. Pada anak-anak dan orang dewasa, gejala meliputi heartburn, nyeri dada, batuk kronis, dan suara serak. Pada lansia, GERD dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti esofagitis dan striktur esofagus. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.

Baik Healthline maupun WebMD menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan sendiri dapat berisiko dan memperburuk kondisi. Meskipun gejala mereda, penting untuk menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah kambuhnya GERD. Informasi ini bersifat umum dan bukan pengganti saran medis profesional.

Upaya Agar Penyakit GERD Bisa Sembuh

Melansir dari Healthline dan WebMD, meskipun GERD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, pengelolaan yang tepat dapat membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  1. Mengonsumsi Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti antasida (untuk meredakan gejala segera), penghambat pompa proton (PPI), atau penghambat reseptor H2 (untuk mengurangi produksi asam lambung). Konsultasi dokter sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi obat-obatan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis lain atau sedang hamil.

    WebMD menyarankan beberapa jenis obat seperti antasida, H2 blockers, dan proton pump inhibitors untuk mengurangi produksi asam lambung. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan petunjuk dokter.

  2. Menjaga Berat Badan Ideal: Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan pada LES, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko dan keparahan gejala GERD. Healthline dan WebMD sama-sama menyarankan untuk menjaga berat badan ideal sebagai salah satu cara untuk mengelola GERD.

  3. Mengonsumsi Makanan dalam Porsi Kecil dan Sering: Makan dalam porsi besar dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan memperburuk gejala GERD. Makan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan. Healthline dan WebMD merekomendasikan untuk makan dalam porsi kecil dan sering.

  4. Menghindari Makanan Pemicu: Beberapa makanan dan minuman dapat memicu gejala GERD, seperti makanan pedas, berlemak, asam, cokelat, kopi, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Hindari makanan-makanan ini untuk mengurangi risiko kambuhnya GERD. Healthline dan WebMD memberikan daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari penderita GERD.

  5. Mengunyah Makanan Secara Perlahan: Mengunyah makanan secara perlahan membantu proses pencernaan dan mengurangi beban pada lambung. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko refluks asam. rspondokindah.co.id menyarankan untuk mengunyah makanan secara perlahan.

  6. Tidak Berbaring Segera Setelah Makan: Tunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur. Hal ini memungkinkan makanan untuk dicerna dengan baik dan mengurangi tekanan pada LES. rspondokindah.co.id menyarankan untuk tidak berbaring segera setelah makan.

  7. Menaikkan Kepala Tempat Tidur: Menaikkan kepala tempat tidur sekitar 6-8 inci dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur. WebMD menyarankan untuk menaikkan kepala tempat tidur.

  8. Mengenakan Pakaian Longgar: Pakaian ketat dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memperburuk gejala GERD. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman. WebMD menyarankan untuk mengenakan pakaian longgar.

  9. Berhenti Merokok dan Mengelola Stres: Merokok dapat memperburuk gejala GERD. Berhenti merokok dan mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko dan keparahan gejala GERD. Rspondokindah.co.id menyarankan untuk berhenti merokok dan mengelola stres.

Penyakit GERD Bisa Dicegah dengan Kebiasaan Ini

arti gerd
arti gerd ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Melansir dari Healthline dan WebMD, pencegahan GERD sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Berikut beberapa kebiasaan yang dapat membantu mencegah GERD:

  1. Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas merupakan faktor risiko utama GERD. Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi tekanan pada LES dan mencegah refluks asam. Healthline dan WebMD menekankan pentingnya menjaga berat badan ideal untuk mencegah GERD.

    Menjaga berat badan ideal tidak hanya mencegah GERD, tetapi juga berbagai penyakit kronis lainnya. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berat badan ideal dan cara mencapainya dengan aman dan efektif. Program penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan Anda.

  2. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi: Pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak. Hindari makanan yang memicu gejala GERD. Konsumsi makanan yang kaya serat dapat membantu proses pencernaan. rspondokindah.co.id menyarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi.

    Makanan sehat dan bergizi tidak hanya membantu mencegah GERD, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk membuat rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda. Perhatikan juga porsi makan dan frekuensi makan untuk mencegah beban berlebih pada sistem pencernaan.

  3. Olahraga Teratur: Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Rspondokindah.co.id menyarankan untuk menjaga berat badan ideal melalui olahraga teratur.

    Olahraga teratur tidak hanya membantu mencegah GERD, tetapi juga meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan lakukan secara konsisten untuk mendapatkan manfaat maksimal.

  4. Istirahat Cukup: Kurang tidur dapat meningkatkan stres dan memperburuk gejala GERD. Istirahat cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Rspondokindah.co.id menyarankan untuk menjaga berat badan ideal melalui olahraga teratur.

    Istirahat cukup tidak hanya membantu mencegah GERD, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki suasana hati. Prioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam untuk menjaga kesehatan Anda.

  5. Hindari Merokok: Merokok dapat merusak lapisan kerongkongan dan memperburuk gejala GERD. Berhenti merokok sangat penting untuk kesehatan saluran pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan. 

    Berhenti merokok merupakan langkah penting untuk mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk GERD. Jika Anda kesulitan berhenti merokok, konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang diperlukan. Ada berbagai metode dan program yang dapat membantu Anda berhenti merokok secara efektif.

Jangan Sepelekan Penyakit GERD

GERD jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi serius. Asam lambung yang terus-menerus naik ke kerongkongan dapat menyebabkan peradangan (esofagitis), penyempitan kerongkongan (striktur esofagus), dan bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus.

Gejala GERD yang sering terjadi, seperti heartburn, mual, dan muntah, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekan GERD dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mengganggu.

Healthline menjelaskan bahwa jika GERD tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis, striktur esofagus, Esofagus Barrett, dan dalam kasus yang jarang, kanker esofagus. Oleh karena itu, penting untuk mengelola GERD dengan baik dan berkonsultasi dengan dokter jika gejala persisten. WebMD menambahkan bahwa GERD dapat menyebabkan esofagitis, Barrett’s esophagus (yang meningkatkan risiko kanker esofagus), dan esophageal stricture (penyempitan kerongkongan).

Kemenkes RI juga menekankan bahwa GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan esofagus, luka, atau bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika sering mengalami nyeri ulu hati atau asam lambung naik. Jangan menunda pengobatan, karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Selain komplikasi pada saluran pencernaan, GERD juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Asam lambung yang naik dapat merusak email gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara teratur, termasuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi secara berkala.

Meskipun GERD tidak dapat disembuhkan total, pengelolaan yang tepat melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan dapat membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi serius.

Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Jangan sepelekan GERD, karena penanganan dini dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi di masa mendatang. Selalu utamakan gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengelola GERD.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya