Benarkah Stres Picu Uban Muncul Lebih Cepat?

Banyak asumsi percaya bahwa stres dapat memengaruhi seseorang jadi mudah beruban. Benarkah?

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 10 Agu 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 13:00 WIB
ilustrasi uban
Ilustrasi Uban (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang berasumsi tumbuhnya uban atau rambut putih terjadi karena tingkat stres yang tinggi. Padahal, ini hanyalah mitos belaka.

Nina Goad dari British Association of Dermatologists, mengatakan, uban dan stres sama sekali tidak memiliki kaitan. Sebab, uban merupakan kondisi yang bisa terjadi lebih mudah karena faktor genetik. 

"Bagi sebagian besar orang, rambut beruban tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda pikirkan. Tapi, uban lebih sering terjadi karena faktor genetik yang berada di luar kendali Anda," kata Goad, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (10/8/2017).

Sebuah penelitian pada 2011 silam, menemukan penyebab rambut berubah warna akibat produksi protein--sebagai pelindung khusus pada rambut--mulai menurun. Sehingga terjadi perubahan warna yang secara alami.

"Tidak ada bukti nyata antara uban dengan stres, diet atau gaya hidup," ujar Rodney Sinclair, profesor dermatologi dari University of Melbourne.

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya