Bangun Tidur, Baiknya Minum Air Hangat atau Dingin?

Katanya saat bangun tidur disarankan minum air hangat agar tubuh lebih mudah menyerapnya. Benarkah begitu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Agu 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2017, 06:00 WIB
Air hangat
Air hangat

Liputan6.com, Jakarta Setiap bangun tidur, salah satu model pakaian dalam Victoria's Secret, Lindsay Ellingson, menenggak air hangat. Hal ini dia praktikkan usai belajar dari ahli teknik kesehatan India ayurveda. Katanya, tubuh lebih mampu menyerap air hangat dibanding air suhu lain. Benarkah seperti itu?

Perbincangan mengenai suhu tepat saat mengonsumsi air minum marak dalam waktu terakhir. Ada yang mengatakan minum air dingin agar terjadi lebih banyak pembakaran kalori, tapi ada juga yang mengatakan air hangat.

Nah, menurut ahli gizi klinis, Cassie Vanderwall, sebaiknya minum tidak terlalu jauh dari suhu tubuh kita.

"Saat menelan atau mengonsumsi sesuatu yang suhunya berbeda dari suhu tubuh yakni sekitar 37 derajat Celcius, tubuh harus bekerja lebih keras," kata Vanderwall mengutip laman Today, Jumat (18/8/2017).

Ahli nutrisi Leslie Bonci pada orang yang memiliki masalah pencernaan minum air hangat mampu membuat nyaman perut dibanding air dingin. Namun, tak ada bukti kuat minum air hangat membuat tubuh lebih mudah menyerapnya. Yang terpenting, kata Bonci, minum air secukupnya setiap hari.

Tentang minum air dingin mampu membakar kalori, Bonci mengungkapkan pembakaran yang terjadi tidak signifikan. "Jika Anda minum air dingin satu gelas mampu membakar delapan kalori. Berarti kalau minum delapan gelas air dingin ada pembakaran 64 kalori. Itu jumlah yang kecil," tutup Bonci.

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya