Menikah dengan Pria Ini, Putri Mako Rela Lepas Status Bangsawan

Putri Mako, anak dari Pangeran Akishino bertunangan dengan pria biasa dan harus melepaskan status kebangsawanannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Sep 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 13:00 WIB
Putri Mako
Putri Mako harus melepas status kebangsawanannya demi menikah dengan pria biasa.

Liputan6.com, Jepang Putri Mako, anak dari Pangeran Akishino secara resmi mengumumkan, ia akan meninggalkan status kebangsawanannya demi menikah dengan dengan pria biasa.

Hal ini karena wanita yang menikah dengan orang biasa tidak diizinkan meneruskan status kebangsawanannya di lingkungan kerajaan.

Sang putri bertunangan dengan Kei Komuro pada Minggu (3/9/2017) dan menikah pada tahun depan. Keduanya bertemu saat menjadi mahasiswa di Tokyo's International Christian University tahun 2012. Mereka pun menjalin asmara selama 5 tahun.

Selama konferensi pers pertunangan, Putri Mako dan sang kekasih yang sama-sama berusia 25 tahun, bercerita tentang kisah asmara.

"Pertama kali, saya tertarik dengan senyumannya (Komuro) yang cerah," kata Mako, dikutip dari People, Senin (4/9/2017).

 

Simak video menarik berikut ini:

Berkenalan dengan orangtua

Kabar pertunangan tersebut sudah diusulkan Komuro setelah makan malam pada Desember 2013. Namun, kabar pertunangan dan menyoal Putri Mako yang melepaskan status kebangsawanannya tidak menjadi berita utama sampai awal tahun ini.

Mako mengatakan, sejak saat itu ia mengenalkan Komuro pada orangtuanya, Pangeran Akishino dan Putri Kiko sebagai seseorang yang ia inginkan untuk berbagi masa depan.

Berkat niat dari Putri Mako tersebut, Nosai no Gi, sebuah upacara pertunangan formal saat mempelai pria menyajikan hadiah digelar.

Tak hanya Putri Mako yang akan meninggalkan status kebangsawanannya, sang bibi, Sayako, putri tunggal Kaisar Jepang Akihito juga mengikuti jalan yang sama. Sayako menikah dengan pria biasa pada 2005.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya