Liputan6.com, Jakarta Implan kontrasepsi (KB Implan) selama ini digadang-gadang sebagai alat KB yang terbilang aman dalam dunia medis. Namun sayangnya, hal ini tak berlaku pada remaja asal Inggris, Tasha Hughes.
Remaja 17 tahun itu nyaris meninggal akibat implan yang dipasang di tangannya. Awalnya, Hughes tak merasakan dampak negatif dari implan yang digunakannya. Usai satu tahun implan tertanam di tubuhnya, wanita berambut pirang ini mulai merasakan sakit kepala yang tak kunjung sembuh.
Advertisement
Setiap ke rumah sakit, dokter selalu menanggap penyakit Hughes adalah sakit kepala biasa bukan penyakit mematikan. Begitu juga dengan matanya yang mulai rabun.
Advertisement
Atas rasa penasaran, Hughes pun pergi ke dokter optik untuk memeriksakan matanya. Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter menuturkan jika ada penumpukan cairan di otak. Kondisi ini dipicu karena banyak hormon yang dikeluarkan oleh KB implan. Jika cairan tak dikeluarkan maka hughes akan mengalami kebutaan permanen.
"Meskipun saya terus kembali ke dokter yang mengeluh sakit kepala, mereka tidak menganggap serius saya, tapi setelah pergi ke ahli optik, semua orang akhirnya menyadari betapa seriusnya hal itu," ujarnya seperti yang ditulis Daily Mail, dilansir Rabu (11/10/2017).
Ahli bedah membuka tengkorak dan menyisipkan selang untuk mengeluarkan cairan dari dalam otaknya.
"Saya tak menyangka jika implan itu hampir mengorbankan penglihatan saya, dan membuat saya buta sepanjang masa," tuturnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini: