Jelang Akhir Hayat, Pasien Kanker pun Berhak Bahagia

Perawatan paliatif pada pasien kanker stadium akhir untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Okt 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 15:00 WIB
Kenali 5 Jenis Tumor Padat yang Sering diderita Anak
Ilustrasi kanker. Foto: Huffingtonpost

Liputan6.com, Jakarta Ketika tubuh tak lagi mampu merespons perawatan medis seperti obat-obatan dan kemoterapi, serta pasien kanker anak pun sudah meminta pulang ke rumah, salah satu saran dokter adalah asuhan atau perawatan paliatif.

Perawatan paliatif pada pasien kanker stadium akhir dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan pendekatan psikologis, psikososial, dan mental. Biasanya perawatan ini masih disertai dengan pengobatan medis meski pasien tak perlu tinggal di rumah sakit.

"Selama mereka bernapas, lewat asuhan paliatif diusahakan agar tidak menderita," kata dokter spesialis onkologi anak, Setiawan Tehuteru.

Berbagai cara dilakukan di akhir kehidupan pasien kanker anak, termasuk berusaha mengabulkan permintaan anak. Meski di akhir hidup, pasien kanker pun berhak untuk merasa bahagia. 

"Permintaan anak-anak itu berbeda sekali dengan orangtua. Ada pasien saya yang cuma minta, 'Aku pengin sekolah', 'Aku pengin lihat Monas', 'Aku pengin main perosotan air sama Ibu'," tutur Edi.

Tak cuma anak yang mendapatkan dukungan paliatif. Di Rachel House, orangtua dari anak yang sedang masuk fase akhir kehidupan pun didukung mentalnya.

"Lewat asuhan paliatif ini, kita punya peran membantu pasien menghabiskan masa hidupnya dengan bermartabat," kata Edi lagi. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya