Liputan6.com, Inggris Posisi tidur yang tepat untuk ibu hamil dapat mencegah kematian janin di dalam kandungan. Penelitian terhadap lebih dari 1.000 wanita menemukan, risiko kematian meningkat dua kali lipat bila ibu hamil wanita tidur telentang pada trimester ketiga.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Penelitian yang dilakukan di Inggris tersebut meneliti 291 kehamilan, yang berakhir kematian janin dan 735 wanita yang mengalami kehamilan sukses hingga persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan, sekitar 130 bayi dapat terselamatkan jika ibu hamil tidur dengan posisi miring ke samping, baik kiri maupun kanan. Studi MiNESS ini diterbitkan di British Journal of Obstetrics and Gynecology (BJOG).
Prof Alexander Heazell, direktur klinis di Tommy Stillbirth Research Centre di Rumah Sakit St Mary di Manchester, menyarankan ibu hamil yang mulai memasuki trimester ketiga untuk tidur miring dalam waktu apa pun, termasuk tidur di siang hari.
"Yang tidak saya inginkan adalah ibu hamil yang terbangun saat tidur telentang dan berpikir 'Oh, ya ampun, saya melakukan sesuatu yang buruk pada bayi saya'. Pertanyaan yang kami tanyakan sangat spesifik soal posisi tidur. Ini penting karena Anda menghabiskan waktu lebih lama di posisi tidur tersebut," jelas Alexander, dikutip dari BBC, Selasa (21/11/2017).
Â
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Aliran darah dan oksigen terhambat
Peneliti tidak dapat mengungkapkan dengan jelas, mengapa risiko kematian janin meningkat. Namun, ada banyak data yang menunjukkan, saat ibu hamil tidur telentang, berat gabungan bayi dan rahim dapat memberi tekanan pada pembuluh darah.
Adanya tekanan ini dapat membatasi aliran darah dan oksigen ke janin. Janin pun akan kekurangan oksigen. Edward Morris, dari BJOG, hasil penelitian baru ini disambut sangat baik.
"Ini adalah studi penting, yang menambah bukti, posisi tidur pada kehamilan merupakan faktor risiko, yang dapat mencegah janin meninggal," tambah Edward.
Advertisement