Sering-Sering Nyanyi Usai Melahirkan, Cegah Ibu dari Depresi

Nyanyi ampuh membantu mempercepat pemulihan ibu dari kondisi depresi pascamelahirkan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Jan 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 18:00 WIB
Manfaat Kesehatan Nyanyi di Kamar Mandi
Manfaat Kesehatan Nyanyi di Kamar Mandi

Liputan6.com, Jakarta Ibu yang memperlihatkan gejala depresi usai melahirkan disarankan untuk sering-sering nyanyi. Entah itu lagu dangdut atau jazz sekalipun. Studi menunjukkan menyanyi mempercepat ibu pulih dari depresi pascamelahirkan (postnatal depression).

"Depresi pascamelahirkan membuat ibu dan keluarga dalam posisi sulit. Akan tetapi penelitian kami menunjukkan sebagian wanita yang nyanyi bersama buah hatinya bisa membantu mempercepat pemulihan saat-saat paling rentan dalam hidup," kata peneliti utama dari Centre for Performance Science, London, Rosie Perkins.

Fakta menarik ini terungkap lewat analisis 134 wanita di 40 minggu pertama menjadi ibu. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Ada yang mendapatkan workshop menyanyi 10 minggu dan terapi depresi.

Mengutip Daily Mail, Rabu (10/1/2018) hasil studi menunjukkan baik ibu yang mendapatkan terapi depresi dan workshop menyanyi memperlihatkan manfaat yang serupa. Tidak ada perbedaan signifikan hasil diantara keduanya.

Yang berarti, menyanyi memiliki manfaat baik juga seperti layanan terapi depresi.

Studi yang dilakukan peneliti asal London tidak menyebutkan alasan menyanyi bisa mempercepat pemulihan. Bila berdasarkan studi sebelumnya, nyanyi membuat orang depresi mampu mengekspersikan emosi dan membantu relaksasi.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Apa itu depresi pascamelahirkan?

Depresi Pada Ibu Melahirkan Bisa Terjadi Setengah Tahun Kemudian
Tampak sehat di awal, hati-hati risiko depresi pascamelahirkan bisa terjadi pada ibu beberapa bulan kemudian.

Seperti namanya, ini adalah sebuah kondisi depresi yang terjadi pascamelahirkan. Gejala yang dialami di antaranya insomnia, hilang nafsu makan, merasa tak berguna, cemas, dan kesulitan membangun ikatan dengan bayi.

Durasi depresi pascamelahirkan berbeda dengan baby blues yang berlangsung di hari-hari pertama melahirkan dan paling lama satu bulan. Depresi pascamelahirkan lebih lama dari baby blues.

Di Inggris ada satu dari 10 wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan. Kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak semakin parah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya